Friday, November 24, 2006

Permata Hati

Tadi malam hp ku berbunyi, satu pesan diterima "Alhamdulillah telah lahir putra kami pada pk. 7.40, mohon doakan menjadi anak yang shaleh". Setiap kali pesan yang sama muncul di layar hpku, setiap kali pula aku sadar bahwa ada senyum bahagia terbentuk sengaja ataupun tidak. Kabar kelahiran seorang anak adalah kebahagiaan bagi setiap makhluk yang bernama  manusia.


Begitu juga ketika kedua keponakanku lahir, ada kebahagiaan tiada tara. Tak henti mata ini menelusuri setiap kesempurnaan - Nya hingga. Betapa KREATIF nya Sang Pencipta yang tak pernah kehabisan "model" untuk manusia baru yang dihadirkan-Nya ke dunia, bahkan anak kembar pun masih bisa dibedakan. Tentu saja jauh sekali dibandingkan dengan kreatifitas pembuat boneka ataupun pembuat robot yang mudah sekali kehilangan ide untuk membentuk wujud yang baru.


Akhirnya, bayi yang tadinya polos dan disambut dengan suka cita terutama oleh ibu bapa yang mengharapkannya dengan sepenuh doa dan ikhtiar tumbuh dan berkembang. Perlahan di beberapa keluar, senyum bahagia itu semakin mengembang karena sang anak berjalan sesuai dengan tuntunan Sang Illaahi yang telah menjadikannya ada atau malah sebaliknya, memudar karena lingkungan telah mempengaruhi tingkah lakunya .. kata halusnya "melenceng dari jalan kebenaran".


Maaf judulnya jadi ganti, karena idenya tiba-tiba jadi ngebahas sang bayi tadi dan perjalanannya menuju dewasa. Yah, karena ada kontemplasi pada diri sendiri, apakah aku termasuk anak yang bikin senyum orang tua makin mengembang atau malah jadi tertahan? Rabb, ga mungkin aku membalas jasa orang tuaku bahkan setitikpun takkan sama tapi berilah aku modal keikhlasan untuk mengabdi dan membuat mereka bahagia.Amin

No comments: