Wednesday, February 21, 2007

Jarak

Tiba-tiba aku benci dengan kata “jarak”

lalu lalang bahkan bertegur sapa

berkata-kata dan tersenyum

terasa hampa karena “jarak”

ingin kulenyapkan dari kamus manapun

tapi tak mungkin

kata “jarak” telah ada sebelum aku lahir

harus dengan cara apa lagi?

aku bercerita

kau bercerita

kita sama-sama tertawa

kemudian sama-sama bisu
hanya karena kata “jarak”
tak sanggup rengkuhmu

walau kau di sisiku

penat…

lalu…?


hening

gelap

hanya DIA
yang tak terbatas “jarak”

hingga ku punya alasan

untuk tidak lagi membenci kata “jarak”

True friend of mine

The day just changed to be Thursday, 00:04 am on my clock, silent nite but not silent heart and mind. Sad… very sad! I wanna scream but I wont do that coz everybody is sleeping beside I never do that such thing. How can I say…  When I was using my laptop to type these words as you read, I really feel so sad. I cant explain to you in detail. It is something about responsibility, about mistake but not mine in this case. I don’t want to blame anyone. Talking about “professionalism”, I have to notice all as my fault. And I should not use any reason to put anyone in difficult situation, I have to pass it smoothly even though there are a lot of pieces in my heart right now…. It’s hurt.
Actually, I hate to say that I am very sad and I need to cry but everything seems blur Hmm..  I can’t let any tear come out of my eyes, not even one! Stay strong!
I,ve tried to call my best friend but she switched off the phone, may be she was so tired… after midnite though. I still tried to call another friend but she just let my phone ring, didn’t want to take my phone. I sent sms, said that I need friend to talk. I know she haven’t slept yet coz she miscalled at that time. She replied my sms “Sorry, my day was also not good, so I am afraid we can’t have good conversation."
Again, I can’t blame them, everybody has right to get rest after drained energy to work all day. Oh please… I really need someone to talk. Suddenly, I remember a friend who always has time for me, who I can share all sorrows. Yes, he is the right person for this emergency situation. He must listen to me and would never throw even my stupid story as rubbish. Thank God!
Thanks for someone out there who never get bored to listen my bad stories, who can release my shoulder from the heavy things and make my voice normal again (pampered girl), who succeed to find good news to tell so I can laugh again and forget my pain, who feel free to advise me, and who keep saying that I am funny, hehehe.. See? I can smile now after I called him. Happy!
Hmmm...yes, he is A MAN.  What about that ?
I feel safe with him in any circumstance. You might not believe the unconditional love but I do coz I can assure myself that I have unconditional love for him. I am happier if he is happy. I can share the ridiculous story with him. I can convince myself that he will never undervalue me ever. He also trusts me to share his sadness and happiness. Thank God, you have sent him into my life. I am never disturbed with my own mind whether I am falling in love with him or otherwise he is falling in love with me coz I believe that he is really a true friend. He is my TRUE FRIEND. I should fall in love with him, but I am not… can not promise tomorrow. May I ?............ He must laugh in there. Don’t you remember teasing is one of my expertise ? I am always good in this point.
Hope you know that you mean a lot to me! Really! ….. from my deepest heart.
Promise me that you will never break your spine again. Would you?coz I could not look after you so don’t make me feel guilty, ok?

Monday, February 19, 2007

Biar saja

terbuhul begitu saja

tak bercelah

bahkan tak berujung
lipat saja

masukkan keranda

biar tak ada lagi tanya

walau takkan pernah usai

biar saja begitu

Friday, February 16, 2007

Nasehati aku sobat, aku takut menikah

Sist, kenapa ya aku masih tidak siap ketika ada seorang pria melamarku. I’m afraid of getting married. Would u help me?
Sepenggal email dari seorang sahabat membuatku tercenung. Kalimat itu seakan-akan ditujukan untuk diriku sendiri. Aku pun membutuhkan nasehat, jadi dengan cara apa aku bisa membantumu? I am afraid of getting married too, sobat.
Wajar kan kalau seorang perempuan takut tidak bisa menjadi istri yang baik, takut tidak bisa menjadi istri yang membahagiakan suami, takut kebebasannya berekspresi dan mengupgrade potensi diri akan terbelenggu, takut suaminya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya, takut teman-temannya menjauh karena suaminya pencemburu dan masih banyak lagi list ketakutan yang mungkin berkelap-kelip di atas kepala seorang perempuan (hehehe minta pembenaran nih… ).
Sst.. sekedar bocoran ya, aku dan sahabatku itu sering banget dijadiin tempat curhatan para istri dan yang namanya curhatan jarang banget cerita tentang kebahagiaan kan ? Rada parno juga nih, soalnya .. kata mereka sih.. awalnya berangkat dari “keikhlasan” membina rumah tangga, baik yang dicomblangin atau proses sendiri, tapi setelah dijalani… katanya mah ga segampang teori. Mulai dari suami yang ga pernah ngerti kemauan istri, suami yang suka nyindir dengan kata-kata menyakitkan, suami yang ga bolehin beraktifitas, suami yang kelewat posesif, suami yang anak mami hingga urusan RT pun dicampuri mertua, suami yang pemalas, suami yang selingkuh sampai suami yang nikah lagi, suami yang..……! Halaaaah…. Jadi “keikhlasan” yang dulunya jadi pondasi pada kemana ?
Pernahkah engkau mengalami hal ini?
Kaum adam punya ketakutan juga ga sih ?
Nasehati aku, sobat! Ceritakan bagaimana akhirnya engkau bisa mengambil KEPUTUSAN BESAR itu? (minjam istilah Pak Anis Matta).
Wajar kan kalo kami para jomblo menggugat kalau satu-satunya alasan yang tersisa untuk menikah adalah : agar masih dianggap umatnya Rasulullah SAW. Apa emang cuma itu?
Mudah-mudahan bisa jadi solusi untuk sahabatku dan juga untuk teman-teman lain yang senasib.

Note : coba atuh ya sharing ama kita-kitanya tentang kebahagiaan berumah tangga. Peace!

Wednesday, February 7, 2007

CHAYOO....!!!

Pagi ini aku masuk kantor seperti biasa tapi  teman-teman mandangin aku dengan pandangan tak biasa. Komentar mereka sama “Matanya kok merah bu DE ? Bu DE sakit mata atau nangis semalaman ? Ayooo…. nangis kenapa?” dan mata-mata jail itu ga berhenti nyelidikin sambil nunggu apapun jawaban yang akan aku ungkapkan. Ciee… dramatis banget ya ? Hmm..  nangis ? Kapan ya terakhir kali … ? Oh iya sebulan yang lalu ketika ada seorang stafku curhat tentang dirinya yang sering merasa idenya tak berarti buat organisasi yang aku pimpin. Hmm.. udah lama juga ternyata.
Kembali ke suasana kantor. Udah nyangka juga sih bakal dapat pertanyaan kayak gini. Gimana ga? Tadi pagi pas ngaca, aku ngelihat mataku benar-benar merah darah, maaf.. maaf… sengaja rada hiperbola nih biar seru. But, actually it’s real, friend. Aku udah berusaha ngembaliin mata ke warna aslinya tapi hasilnya nihil. Udah ah, PD aja lagi, mata sendiri ini kok. Hanya aja, kan malu klo ketahuan alasan yang bikin mataku merah. Halaaaagh.. sejak kapan aku punya rasa malu gini ? Cuma karena mata merah atau alasan yang lain ? Hiii.. kenapa jadi ada perasaan semua orang bakal tahu apa yang coba kusimpan dengan rapat di dalam hati ? Ampun deh, aku jadi pusing dan blingsatan sendiri. Ya Rabb, apa yang sedang terjadi denganku ? Engkau pasti akan melindungiku selalu kan ? Duh, jerit nurani jadi mengiba begini ? Lagi-lagi hanya karena mata merah. Ouch…. !


Eit, ga bermaksud bikin penasaran lo ya karena aku sendiri sedang penasaran ama perasaan aneh ini. Mau cerita yang simple kok jadinya mutar-mutar gini. Nah, yang mau protes tahan dulu! Aku juga tahu kok dari tadi ceritaku belum ada nyambungnya ama judul. Dimaafin donk, kan aku udah ngaku, aku juga lagi bingung. Baru kali ini aku nulis sehancur ini, hehehe…. atau karena terimbas ama blog seorang sahabatku berinisial D yang kukunjungi pagi ini? Pokoknya setelah kejadian kemaren, hatiku jadi ga tenang (hehehe penasaran ya? … ada deh… ). Tuh kan ga jelas arahnya kemana.

Udah ga sabar pengen tahu? Gini lo sobat, aku dipinjamin drama Korea FULL HOUSE ama peri kecil (sista). Jumlah serinya 16. Kemaren malam pk. 20.00 mulai deh aku nonton seri 1 dan udah matok bakal nonton 5 seri aja paling banyak. Dasar yang bikin filmnya pandai banget bikin penasaran, setiap kali satu CD selesai aku yang sanguinis ga nyadar buat mutar, mutar dan mutar lagi. Ga terasa tuh klo malam udah larut, lagian mata juga ga ngantuk. Nah, sekalinya aku haus dan ngelirik jam… Astaghfirullaah! Udah pk. 3.30 dinihari !!! Selama itukah aku menghabiskan waktu di depan laptop? Kupejamkan mata dengan sangat terpaksa karena banyak amanah yang harus diselesaikan esok hari. Aggh… kesal sekali ketika subuh terlewat setengah jam dari waktu seharusnya. Takkan terulang ! Takkan… Aku janji ama diri sendiri. No regret karena waktu ga bisa diputar mundur, just think about tomorrow.

Alhasil, mataku merah dan perih sekali. No reason to be lazy.. Wake up, Patra ! You have many works to do. BERSEMANGAAAAAT ! CHAYOOO…. ! Hanya sebuah kata namun bisa bikin energiku pulih seperti sedia kali. Aku harus ceria mulai dari masuk kantor sampai waktu kerja berakhir, ga boleh terlihat loyo.. harus professional. Lagi-lagi Chayoo…. ! Hihihi tetap ga nyambung ya ama judul ? Ada kok!, maksa nih… Di film Full House, pemeran utamanya sering bilang Chayo. Lalu hubungannya ? Cari tahu sendiri aja ya…. !! Hehehe.. di hatiku juga lagi penuh tanda tanya nih. Peace… !!!



*Miss someone out there


Saturday, February 3, 2007

Rindu








Rindu

Hanya itu yang bisa kuucap

Cukup sampai di situ

Biarlah selanjutnya jadi rahasiaku dengan Nya

DIA yang berikan ku rasa itu

Hingga suatu saat ku tahu

apa yang perlu ku tahu