Thursday, December 27, 2007

Pada ga mau libur hahaha... unik!

Rasa ga percaya, pas maen ke kantor .. ramenya sama ama hari-hari biasanya, padahal aku bikin keputusan klo KOGAMI libur dari tanggal 24 Desember sampai tanggal 1 Januari karena sebelumnya teman-teman belum sempat libur, dikejar deadline tutup kontrak kerjasama.
Aku yang sempat demam kangen ke kantor karena ternyata di rumah aja bikin badan semakin pegel dan linu. Hahaha... semua teman-teman yang aku jumpai di kantor juga bilang hal yang sama "Suntuk di rumah aja!". Alhamdulillah... aku ditempatkan sama Allah di lingkungan kerja yang tak terbiasa untuk bersantai, yang ga pernah ngitung berapa lama jam kerja, yang ga pernah nuntut uang lembur dan hari libur. Makasih Allah, betapa kayanya aku dengan teman-teman yang sangat berdedikasi.
Libur ? .........  Cape deh....
Selamat nikmatin libur bagi yang lagi melakoninya. Gimanapun tubuh punya hak untuk diistirahatkan.
Makasih teman-teman KOGAMI, you are the stars of world!

Friday, December 21, 2007

Tsunami 23 Desember 2007 : Isu, Kecemasan, Takdir dan Fakta

Tsunami 23 Desember 2007 : Isu, Kecemasan, Takdir dan Fakta
Mengikuti perkembangan di masyarakat terkait isu Tsunami yang dihembuskan oleh seorang Profesor dari Brazil lewat mimpinya dan kecemasan yang berefek pada matinya kreatifitas sebagian masyarakat Sumatra Barat dan Bengkulu membuat saya tergelitik untuk ikut memberikan pandangan.  Satu pertanyaan mendasar yang belum mendapat jawaban sampai saat ini adalah : “Mengapa masyarakat mudah sekali panik?”. Kalau bicara tentang kematian, bukankah setiap yang bernyawa akan mati? .” (QS. Ali ‘Imran: 185) , lalu mengapa harus resah ? Saya pun takut mati dan setelah ditanya kembali hati kecil ini, ternyata saya tidak takut Tsunami tapi sekali lagi saya takut mati, karena setelah dievaluasi ternyata bekal yang akan dibawa ke hadapan Allah agar diakui sebagai seorang hamba yang taat belumlah terasa cukup, mana pula mungkin berharap tidak mendapat siksa apalagi masuk syurga. Sehubungan dengan isu Tsunami tanggal 23 Desember 2007 ataupun jenis kecemasan lainnya yang merasuki masyarakat ternyata ada hubungannya dengan ketakutan yang saya rasakan. Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan meyakini bahwa amalan yang dilakukan selama hidup akan mampu mengantarkannya sebagai seorang syuhada takkan pernah takut mati, bahkan mungkin rindu akan kematian karena kematian adalah gerbang menuju pertemuan dengan Allah SWT dalam hakekat yang sebenarnya.
Kembali kepada isu yang kabar-kabarnya meresahkan masyarakat sampai-sampai ada yang memutuskan untuk meninggalkan kota/kabupaten tempat tinggalnya untuk menghindari bencana Tsunami seperti mimpi sang Profesor. Betulkah Sang Profesor bisa mentakwilkan (mengartikan mimpi)? Ah, terlalu naif jika akhirnya kita sebagai manusia beriman harus mempercayainya. Salah satu kriteria seseorang dikatakan beriman adalah ketika dia percaya kepada Rasul-Rasul utusan Allah, termasuk mukjizat yang diberikan Allah kepada para rasul-Nya. Bukankah mentakwilkan mimpi itu salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Yusuf as ? Nah, kalau kita percaya dengan mimpi sang Profesor, apakah kita masih mengimani Allah dan Rasul-Nya? Apakah kepercayaan kita terhadap mukjizat Nabi Yusuf as sudah bisa digantikan dengan keimanan yang lain? Wallaahu a’lam, silakan bertanya kepada diri sendiri. Jikapun pada akhirnya Allah berkehendak, itu bukanlah karena mimpi si Profesor tapi memang iradat Allah semata. Coba renungkan firman Allah berikut, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: " Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?".(Q.S. Al-‘AnkabĂ»t:2). Maka, saat ini iman kita sedang diuji melalui seorang Profesor dari Brazil.
Di antara masyarakat yang gelisah ada juga masyarakat yang skeptis, yang menganggap bencana adalah takdir yang harus diterima begitu saja. Bahkan yang lebih ironis lagi ada yang melontarkan celutukan terhadap proses edukasi kebencanaan yang diberikan kepada masyarakat, “Untuk apa sih mengadakan persiapan segala? Mau mendahului takdir? Sudah merasa lebih hebat dari Tuhan ya?”. Tentu saja hal ini juga harus disikapi dengan bijaksana. Karena Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri....” (Q.S. Ar-Ra'd: 11). Allah memberikan ujian berupa Tsunami bukan berarti kita harus pasrah karena sesungguhnya terkandung hikmah bahwa Allah ingin menambah pengetahuan manusia. Sakit diciptakan agar manusia bisa menemukan obatnya (yang tentu saja sudah disediakan Allah), begitu juga dengan bencana, Allah ingin manusia menemukan jalan untuk bisa mengenali karakteristik alam dan beradaptasi dengan fenomena alam. “Bacalah dengan menyebut nama TuhanMu...” (Q.S. Al-‘Alaq:1).  ayat pertama yang diturunkan Allah agar manusia mau belajar, baik ilmu-Nya yang tersurat maupun yang tersirat, bukannya menyerah sebelum melakukan apa-apa. Rasulullah Sang Kekasih Allah masih saja mau bersusah-susah menggali parit untuk menyelamatkan pasukannya pada perang Khandaq, apalagi kita manusia biasa yang punya banyak keterbatasan? Sudah sepatutnya kita melakukan usaha maksimal untuk mengenali ancaman gempa dan Tsunami dan terlibat aktif dalam usaha kesiapsiagaan sembari berdoa agar kita mendapat perlindungan dari Allah SWT. Setelah segala usaha yang dilakukan, maka wajib hukumnya bagi manusia untuk bertawakal dengan mempercayai takdir. Tentu saja peranan ulama sangat diharapkan untuk bisa mengisi kekosongan hati dan mengokohkan kembali keimanan yang mulai terdegradasi.
Selanjutnya penting untuk membicarakan fakta yang ada, bahwa:
  1. Sumatera Barat tepat berada pada pertemuan dua lempeng dunia yang sewaktu-waktu bisa mengalami tumbukan yang terasa sebagai gempa dan mungkin saja memicu gelombang yang dinamakan Tsunami
  2. Proses bertumbukannya lempeng adalah sunnatullah, bagian dari proses penciptaan
  3. Tidak ada ahli dan peralatan yang bisa meramalkan kapan gempa akan terjadi, sementara Tsunami khususnya untuk wilayah pesisir Sumatera Barat akan didahului oleh gempa yang kuat karena posisinya yang berada pada pertemuan lempeng tersebut.
  4. Sumatera Barat pernah dilanda Tsunami pada tahun 1797 dan 1833, maka masyarakat perlu mengenali proses terjadinya Tsunami dan bagaimana cara menyikapinya agar korban jiwa seperti di Aceh tidak terulang kembali.
  5. Himbauan Gubernur Sumatera Barat, bapak Gamawan Fauzi agar masyarakat tidak sepenuhnya bergantung kepada sistem peringatan dini berupa teknologi yang punya banyak keterbatasan sangatlah bijak karena sesungguhnya gempa besar bisa dijadikan peringatan utama bagi masyarakat.
  6. Orang yang berilmu dan beriman tidak akan mudah panik, akan tetapi akan termotivasi untuk mengembangkan wawasan dan menggali ilmu Allah yang tersurat maupun yang tersirat. Takdir mutlak menjadi rahasia Allah.
  7. Ancaman bencana memang perlu diwaspadai tapi ancaman erosi keimanan harus lebih diwaspadai karena mati seharusnya menjadi sebuah kerinduan untuk bertemu dengan Sang Khalik, tentu saja dengan cara yang diridhai-Nya.
Semoga isu ini membawa hikmah khususnya bagi saya agar tidak takut lagi mati karena bertekad untuk menjadi hamba yang bertaqwa dengan menjaga keridhaan-Nya di setiap perkataan dan perbuatan. Amin




Kehidupan Patra di Tahun 2008, kabulin ya Allah

Sungguh ga berasa, ntar lagi tahun Masehi segera berganti (cepat banget siiih... ), harus semangaaaat! Moga Allah ngabulin rencana-rencana, harapan dan doa seorang hamba-Nya yang bernama Patra. Mohon doa dari teman-teman semua ya!!
  1. Tetap mengabdi di Komunitas Siaga Tsunami (http://kogami.or.id) yang disediakan Allah untuk meningkatkan kreatifitasku, ga hanya tentang ilmu kebencanaan tapi juga manajemen emosi. Aku ingin menjadi seorang pemimpin yang adil untuk diri sendiri dan orang banyak
  2. Mengintensifkan tabungan haji agar bisa menunaikan rukun Islam kelima setidaknya lima tahun lagi aku udah bisa mewujudkannya.
  3. Insya Allah ke Seattle lagi, ada undangan jadi nara sumber di Earthquake National Conference yang diadakan oleh University of Washington. Mudah-mudahan apply visaku ga mengalami kendala.
  4. Mengintensifkan komunikasi dalam usaha menyatukan visi untuk masa depan dengan "mereka" yang terdeteksi punya "niat". Dan kalau sudah terlaksana, lanjut ke pernikahan  (hhmm...  tentu aja sang calon adalah seorang yang bisa meningkatkan kapasitas keimananku.. )
  5. Menjadi lebih sabar hiks hiks kadang karena jadi "anak tunggal" di rumah bikin level kemanjaan cenderung naik , mau bikin papa mama lebih bahagia ............ !!!!
Segitu dulu aja
Amin ya Rabbal 'alamin, Engkau Yang Punya Kuasa ya Rabb

Wednesday, December 19, 2007

Untuk sahabat

Dulu kita memang sering sama-sama

sama-sama menangis, sama-sama tertawa

atau bahkan kau mampu membuatku tertawa di saat aku berduka

demikian juga sebaliknya

tatapan iri mata demi mata membuat kita semakin bahagia melangkah bersama

tak ada cerita yang tak kita bagi, rahasia tersimpan dengan indah

hanya untuk kita...  hanya kita, sobat

waktu terus berlalu..  kita dipisahkan oleh jarak

tapi lagi-lagi.. kita mampu menepisnya

pesan singkat lewat sms atau cerita panjang lewat email buat kita tetap dekat

lalu... kaupun memasuki episode baru dalam hidupmu

masa paling bahagia kata orang-orang yang pernah mengalaminya

perlahan... pesan-pesanku tak lagi kau balas

emailmu pun tak lagi aktif

kau bilang tak ada lagi waktu untuk itu karena putra-putrimu telah menyita waktumu sangat banyak

apakah memang begitu ?

aku tak ingin berkata bahwa aku mulai merasa kehilangan

aku hanya ingin bilang "aku merindukanmu"

 

Monday, December 10, 2007

Misi Gereja di TV ?

Aku dapat sms berantai yang isinya "Waspadai Misi Gereja di TV 15 Desember 2007 pk. 16.30 - 17.30 WIB serentak di RCTI, transTV, TVRI dengan Judul "My Hope Indonesia" diganti menjadi "Sebuah Penantian". Di India pernah diputar dengan judul yang sama dan berhasil menghipnotis jutaan penduduknya".
Miris deh kalau hal itu memang terjadi. Bukankah di hukum Indonesia tidak boleh mempengaruhi orang yang sudah memiliki agama ? Kecuali, jika seseorang secara sadar tertarik untuk mempelajari agama selain agama yang dianutnya.
Aku jadi ingat ketika dulu tinggal di Bandung, juga pernah ada acara "Pembaptisan" yang disembunyikan dengan judul "Pameran Budaya" di sebuah lapangan sepak bola, ternyata pas aku ke sana, terjadi pemaksaan pengakuan terhadap kehadiran Jesus. Akhirnya, acara itu dibubarkan oleh pihak kepolisian sebelum massa yang bertindak.

Friday, November 30, 2007

Bravo, Kanda!

Minggu lalu aku dapat email dari seorang teman yang ngabarin klo film dokument "The Lost Wave" yang dibuat kandaku Sam George menang dalam festival film dokumenter di Amerika. Duh senangnya.. jadi kangen :)
http://youtube.com/watch?v=SdQeyln6yBA

Thursday, November 29, 2007

Malas tapi pengen produktif ...

Hari ini aku dilanda wabah malas yang luar biasa, mungkin tubuh protes karena kecapaian. Bahan presentasi yang biasanya bisa aku siapkan dalam waktu dua jam, sampai hari ini baru tiga slide, sementara jadwal ke Bangkok tinggal empat hari lagi. Jadi kehilangan inspirasi gini, cape deh.... !
Walo gitu, aku berusaha untuk tetap produktif.. ga mau stag untuk satu urusan. Sedikit pemacu semangat, ada undangan lagi dari University of Washington untuk tahun depan di acara National Conference on Earthquake di Seattle. Tapi kali ini harus ngurus visa sendiri karena panitia cuma memfasilitasi transportasi dan akomodasi. Semangaaaaaaaaaaaaat!

Friday, November 23, 2007

Sebuah Pesan

SEBUAH PESAN
gerak gerikmu tlah coba kuterjemahkan
kata-katamu tlah coba kuartikan
binar matamu tlah coba kuselidiki
tanyapun tlah kulayangkan
namun tetap ku tak beroleh jawab
sementara kau tetap mengisi waktuku
buatmu mungkin tlah cukup

hanya sebuah pesan
katakan saja apa yang kau mau
ku akan mengerti

Urrrg.............ghh....

Seminggu belakangan aku uring-uringan ga karuan. Bekal sabarku anjlok ke tingkat terendah. Ada aja yang bikin jengkel bin dongkol.
  1. Pembunuh berdarah dingin. Ga seseram itu sih sebenarnya tapi tetap aja nyebelin. Suatu pagi aku nemuin bercak darah di teras rumah, sangkain sisa makan malam kucing berupa tikus eh setelah ditelusuri.. darah tersebut nyampe kandang merpati kipas. Beneran deh, dua merpati kipasku terkapar tak bernyawa. Ada bekas tembakan di tubuhnya. Huh... ! Apa sih maunya orang yang nembak? Toh, ga bisa dimakan juga kan? Kasian banget jadi korban sia-sia gitu...... Pokoknya aku ga terima tapi ga tau juga mau marah ama siapa, abis ga tau kapan ditembaknya.
  2. Stafku di kantor bikin ulah, kerjaaan ga selesai sesuai deadline, ga hanya satu tapi ada sekian daftar, padahal aku sendiri udah turun tangan buat nyelesaiinnya.
  3. Ada "sabotase" dari kompetitor terhadap program yang sedang dijalankan oleh LSM aku
  4. Pelayanan tamu yang ga sesuai harapanku dari perusahaan rental mobil. Ceritanya, KOGAMI kedatangan tamu dari lembaga donor buat evaluasi kerjaan, trus aku nolongin juga buat ngerentalin mobil, tapi mengecewakan! Tamuku gagal dijemput di bandara sehingga naik taxi sendiri ke hotel, trus gagal juga diantar balik ke bandara, entah dengan alasan apa.
Pokoknya seminggu ini otakku berasap!..................
Butuh seseorang yang bisa menanggapi obrolanku hanya sebagai teman yang bebas bercanda. Jadi pimpinan itu ga selamanya menyenangkan karena walo bebas berinteraksi, tetap ada batasan yang harus dijaga. Jadi rindu ama Mr. K deh judulnya

Sunday, November 11, 2007

Wedding party vs shalat

Mengisi waktu libur aku malah terlibat obrolan seru ama salah seorang adikku, apalagi kalau bukan masalah dunia sekarang ini hehehe serius amat kali ya?
Biasanya, di tanah kelahiranku wedding party (pesta pernikahan) itu dimulai dari pukul 11 pagi sampai pukul 16 sore, yang tentu saja anak daro (penganten perempuan) dan marapulai (penganten laki-laki) akan bersanding di pelaminan selama jangka waktu itu. Hmm.... kalau anak daro nya lagi menstruasi sih ga masalah (maap.. maap lo), berarti ga ada waktu shalat yang terlanggar. Eh, ini beneran kejadian... ! Mereka lebih bela-belain mempertahankan make up sedemikian rupa dibanding menunaikan shalat yang emang wajib hukumnya dan entah darimana pula.. ada hukum yang mereka pake : DIJAMA' aja zuhur dan ashar. Innalillaahi wa inna ilaihi raji'un...  Bagaimana mau membangun rumah tangga sakinah mawaddah warahmah kalau dari awalnya aja ALLAH udah dinomor duakan??? atau ga dianggap sama sekali ?!!!!  Sepenting itukah artinya BERSANDING? Bukankah yang dicari dari sebuah pernikahan adalah PENYEMPURNAAN DIEN, kok ga matching ya? Udah gitu, ketika terjadi permasalahan di perjalanan pernikahan nantinya, masih PeDe pula mengadu sama ALLAH setelah untuk kepentingan sesaat berani nyuekin ALLAH... Astaghfirullaah!
Dan jangan salahin aku juga kalau aku jadi gatal pengen mengkritik pelaku yang tidak mengindahkan ADAT BASANDI SYARA', SYARA' BASANDI KITABULLAH yang jadi jargon di ranahku, karena pada beberapa kasus ADAT menjadi lebih penting dibanding SYARA' nya (emang ga buat semua, tapi kadang orang tua dan pemangku adat lupa mengingatkan anak dan kemenakannya)
Akhirnya, aku menyatakan salut dengan beberapa orang teman yang telah mengalihkan waktu wedding party mereka pada malam hari, tepatnya setelah shalat Isya. Pesta lancar, ALLAH merahmati insya Allah....
Ini sekedar opini dari seorang anak manusia yang prihatin karena ALLAH disepelekan ...Selanjutnya, terserah teman-teman yang membaca.
Moga juga jadi bahan masukan untuk pernikahan yang berkah.. Amin

Friday, November 2, 2007

TRUE LOVE

Dear K
I've told my friends so many times that true love exists in the earth. Mostly, they dont believe about this because  it is hard recently to find someone who keeps love only for one person. Even sometimes someone uses love  for getting benefit from others.  I don't know, I never want to against their opinion. Probably, something bad happened in their life so that the conclusion was verbalized as deep pain. Whatever, I have never been  doubt about TRUE LOVE.
TRUE LOVE does exist, not just because you fall in love with somebody. True love wont make you jealous if someone you love care of somebody more, you wont be sad if someone you love get married with his/her lover, you will be happier when someone you love tells you about her/his happiness, you wont be disappointed if someone you love forget to call you. Love is just for love, there is no demand at all.
TRUE love can make you smile everytime you wake up in the morning
TRUE love makes you feel so good, so perfect, and so grateful
K,
You always make me happy
I have no reason to be sad because you keep saying that I am strong
You always remind me that I am "somebody"
You always say that I have done wonderful thing
You always respect all my words and attitude, especially my faith

K,
Faith is something to be achieved
and we agree that variety was created by GOD for us to understand each other, to help each other and to learn from others
That's way we can communicate so well
That's way we always have solution when we have problem
That's way we can laugh together
That's way we can spend our time to have respect for each other
Isn't GOD so wise ?

Then K,
Thank you for everything
Thank you for loving me sincerely
Thank you for understanding me even more than myself
I always have good grace for you
hope we will be walking on the same faith someday
and knocking heaven to build "real life" for us, for family, for friends, and for all human in the world
*Thank God for this TRUE LOVE*
Ps. K... always make best choice for your life


Thursday, October 25, 2007

Hmm.. siapa ya?

Hahaha... geli banget! Tau tuh, sekarang tiap ditanya, "Kapan nikah nih?" Aku selalu tertawa. Kemana hilangnya rasa yang dulu pernah ada ya ? -rasa mangkel ketika pertanyaan ga bermutu ini terus-terusan dilontarkan (sstt... setelah berikhtiar, ini kan cuma jadi rahasia Allah)
Gimana ga geli coba? Sebenarnya buat aku nikah itu sama pentingnya ma urusan lain. Jadi aneh aja klo orang slalu menganggap puncak sukses kehidupan itu sebatas pernikahan.
Lagian sekarang KONSEP BERUMAH TANGGA telah mengalami pergeseran, maka aku akan bersabar menunggu orang yang se-konsep denganku, yang memahami dan meneladani KONSEP BERUMAH TANGGA ALA RASULULLAH, bukan ala budaya atau adat istiadat apalagi budaya yang diciptakan sendiri. Amin
Pernikahan hanyalah untuk MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP dan KUALITAS KEIMANAN!
Hmm... siapa ya? Yang bisa bikin aku makin cerdas, makin berkualitas dan yang paling penting MAKIN MENCINTAI ALLAH dan makin membuatku bersyukur atas KEHIDUPAN YANG SERBA INDAH ini....

Wednesday, October 17, 2007

"Jangan wanita deh...!" (buat yang menuntut kesetaraan gender)

Ketika mendampingi tim peneliti Jepang ke Bengkulu, akulah satu-satunya wanita anggota tim. Buat aku sih asik-asik aja karena dari remaja aku udah sangat dipercaya oleh orang tuaku untuk melakukan kegiatan apapun asalkan positif. Mereka sangat percaya karena aku pun mampu menjaga kepercayaan mereka. Buatku, setiap "momen" bisa menghasilkan sejuta ilmu
Di tengah perjalanan,  bapak-bapak yang berasal dari sebuah universitas terkemuka di Sumatera Barat masuk pada sebuah percakapan, kira-kira begini :
H : "Kita harus menyiapkan kader nih agar Indonesia juga punya ahli Tsunami seperti Jepang. Nanti kita buat MoU dengan Universitas Tohuku."
F : "Iya, saya setuju. Siapa ya kira-kira ?"
M : "Gimana klo si R?'
H : "Wah jangan, dia terlalu lamban, malu kita sama Jepang nanti"
Mereka silih berganti mengkaji satu persatu calon yang diajukan, tapi masih saja belum memenuhi kriteria yang diinginkan. Akhirnya aku ikut bersuara karena salah satu tamatan Universitas tersebut menjadi relawan di LSM yang aku pimpin dan aku tahu sekali kemampuannya.
Aku : "Bagaimana klo si Mimi aja Pak?" (bukan nama sebenarnya)
serentak mereka menjawab (tiga orang bapak-bapak)
"Sedapatnya jangan wanita deh... " Gitu kira-kira koor mereka.
H : "Bukannya mau mengangkat isu gender Pat, tapi memang wanita itu banyak susahnya. Nanti diminta ngerjain ini itu pasti banyak aja alasannya, yang ga dibolehin suamilah, yang harus ngurusin anaklah, yang mau ke rumah mertua lah... Jarang sekali menemukan wanita yang berdedikasi pada tugasnya"
F : "Iya, istri saya aja contohnya. Walaupun saya sangat mendukung aktifitas dia tapi dianya yang engga mau, katanya ga tega ninggalin anak"
H : "Istri saya juga begitu, padahal dulu yang saya kagumi dari dia adalah kegesitan dan kreatifitasnya, dia aktifis tapi sekarang dia berubah menjadi orang rumahan"
Nah lo, tanpa diminta bapak-bapak tersebut curhat tentang istri-istri mereka. Mungkin mereka tahu klo aku bakal menyela "Emang bapak ngizinin istri bapak aktif di luar rumah?" tapi urung karena tanpa ditanya mereka udah menjelaskan.
Intinya buat aku adalah aku sama sekali tidak akan memihak kaumku yang masih berjuang untuk mendapatkan KESETARAAN GENDER. Apa sih sebenarnya yang dituntut? Nyata-nyata kita sama laki-laki itu berbeda! Yakin deh, kalau kita kaum wanita bisa mempunyai dedikasi yang tinggi tanpa harus menjadikan keluarga sebagai alasan untuk bersembunyi dari tanggungjawab yang diemban, aku yakin bahwa KESEMPATAN ITU BANYAK! Ga usah dicari! Orang-orang pasti akan menyerahkan amanah itu kepada kita tanpa ragu. Namun sekali lagi, MAMPUKAH KITA ?
Ah, sepertinya tidak.. karena fitrah dan kodrat yang berbeda. Mau menstruasi aja wanita bisa uring-uringan dan tidak produktif. Sederhananya aku mau bilang "Ya sudahlah.... wanita dan laki-laki itu sudah ada porsinya masing-masing". Banyak kok wanita yang sukses karena mampu menunjukkan potensi dirinya, bermanfaat untuk keluarga dan berdaya guna untuk masyarakat. Tentu saja indikator keberhasilannya adalah tidak ada hak-hak orang lain yang terabaikan, baik itu keluarga, teman-teman di tempat kerja ataupun lingkungan sosial lainnya.
SANGGUP? Buktikan saja !
Tapi kalau ga sanggup, jadi ibu rumah tangga tulen lebih istimewa lho jika dijalankan dengan ikhlas.

Wednesday, October 10, 2007

Maafin aku ya ....

Teman-teman semua, please maafin aku ya.. Barangkali ada canda ato comment-comment yang ga berkenan di hati. Beginilah aku, masih manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan kapan saja.
SELAMAT IDUL FITRI
MOGA KITA MASIH PUNYA KESEMPATAN
BERTEMU LAGI DI RAMADHAN YANG AKAN DATANG
Semoga silaturahmi yang telah terjalin akan semakin terbuhul dengan kuat, walaupun kita tak pernah bertemu di dunia nyata, cukuplah ikatan hati untuk saling mengisi dan menasehati dalam kebenaran.
I LOVE YOU, ALL

Friday, October 5, 2007

Cemburu ama Jepang

Hari ini kantorku http://kogami.or.id kedatangan tamu dari Japan Society of Civil Engineering. Mereka mau ngadain asesmen kerusakan gempa 12 september kemaren. Ya udah, ganti-gantian deh ngasih presentasi. Tentu saja, aku kebagian mempresentasikan kerjaan KOGAMI dalam kaitannya ama edukasi masyarakat dan memfasilitasi pemerintah dalam mempersiapkan sistem penanggulangan bencana.
Nah, ketika Jepang yang presentasi, Subhanallaah aku ngaku klo aku cemburu berat ama Jepang! Emang mereka unggul banget dari segi teknologi. Mereka bisa kasih warning Tsunami hanya dalam waktu satu menit setelah gempa. Penelitian intensif mereka terhadap skenario kejadian Tsunami juga udah banyak banget.
Wajar aja klo aku benar-benar ingin "otak" nya Jepang dipindahin ke Indonesia. Mereka emang cepat dalam segala hal yang berkaitan sama ilmu. Sementara di Indonesia sendiri, perkembangan ilmu masih terkendala oleh keterbatasan dana, masalah klasik yang selalu diangkat. Nah lo, pintarnya masih jauuuuuh....trus, kekayaan alam Indonesia juga belum bisa diandalkan. Kenapa Amerika bisa ya? padahal Amerika kan lebih gede dibanding Indonesia? Apa yang salah? Kayaknya sih KEJUJURAN yang jadi masalah crucial. Ayo kita benahi! Mulai jujur dari diri sendiri.

Tuesday, October 2, 2007

yang buatku "sempurna"

Bukannya lagi mau euforia kebawa syahdu nya lirik lagu Andra and the Backbone "Yang Sempurna" makanya aku ikut-ikutan nulis topik yang sama.
Ga akan cukup kata yang dirangkai untuk dia yang telah buatku merasa begitu sempurna, yang buatku tak berhenti bersyukur atas "kesempurnaan" yang telah diberikan Sang Pencipta. Hingga buatku, dia begitu sempurna atas pandangan terbatas seorang manusia yang takkan pernah sempurna.
Maha Sempurna Engkau ya Allah walau Kau tak menitipkan bingkisan itu untukku.

Friday, September 28, 2007

Betapa cepatnya waktu berlalu

Dulu waktu kecil rasanya nunggu bedug itu lamaaaaaaaaaaaaa banget! Udah segala permainan dilakoni untuk nunggu waktu buka puasa, udah tidur, udah segala rupa deh tapi tetap aja ga ngaruh.
Tapi sekarang? Baru aja nyelesaiin empat amanah eh tahu-tahu udah sore. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Bulan berganti bulan pun ga terasa. Subhanallah...
Waktu kah yang semakin pendek ? Atau emang aktifitas yang semakin banyak?
Sampai terkadang waktu untuk berkomunikasi dengan teman yang jauh pun ga terlalu banyak...  Masih untung ada teknologi yang bisa memfasilitasi ajang silaturahmi. Nah lo, kalau sama Allah? Mana ada teknologinya? Itu hubungan langsung tanpa perantara, cuma seberapa besar waktu yang mampu kita persembahkan Allah di antara "kesibukan" tadi? Duh, rasanya udah ga sebanding deh... Astaghfirullah... Ampuni aku ya Allah...

Thursday, September 20, 2007

Lagi Shalat Wajib Ketika Gempa, boleh menyelamatkan diri ga???

Padang masih saja menghadapi ujian gempa dan mudah-mudahan ini menjadi media untuk semakin tawakal kepada Allah SWT.
Kepada guru-guruku, ada satu pertanyaan :
Andaikan pada saat kita sedang shalat wajib dan kemudian terjadi gempa berkekuatan besar, apakah yang harus kita lakukan ? Bolehkah kita menyelamatkan diri atau tetap berada dalam posisi shalat? Kalau boleh menyelamatkan diri, bagaimana cara mengakhiri shalatnya?
Terimakasih

Tuesday, July 24, 2007

(letter) Fourth Day in Seattle

Hari ke empat di Seattle ? Masih sama seperti hari kemaren. Sarapan juga masih sama, maksudnya pilihannya ya itu-itu aja, soalnya di kafetaria asrama. Udah dipatok harganya 7 dollar, terserah mau makan apa saja.

 

 

 

 

Tapi udah segitu banyakpun menunya, yang bisa dipilih itu-itu lagi, roti ama butter, nugget kentang, chocolate panas plus buah. Really miss masakan sendiri, walo hancur tetap 7 kali lebih enak kurasa .


Makan siang pake dikotakin, di tiap kotak ada namanya. Lumayanlah aku pilih mie aja yang udah jelas rasanya. Eh ternyata pas dimakan rasa acar hahaha... kesian pak Edie dari Ristek yang malah bingung lihat aku makan dengan lahap. Katanya, "Kok ya bisa bilang enak ?".. padahal mah dalam hati aku ngebayangin lagi makan Kwetiaw goreng kesukaanku

Pelatihan berjalan lancar, semua materi sangat bermanfaat. Sampe pk.12 siang semua mata masih terlihat memancarkan cahaya semangat. Nah pk.13 ke ata hampir separoh peserta matanya mulai memerah. Habis, semuanya datang dari Negara yang beda banget siang dan malamnya ama USA. Ah, pemilihan tempat pelatihan yang "menyiksa" (kecuali buat holiday... pasti seru !!! ).

Yang paling asyik, aku dan teman-teman sekamar kompak banget. Ada Fathmah dari Maldives, ada Sushima dari India, Lalani dari Sri Lanka, Suci dari Indonesia. Pokoknya ngobrolin apa aja seru dengan dialeg yang berlainan.

Sempat hilang kartu voucher makan segala lagi. Kan ga bisa makan klo ga pake kartu. Ih, ternyata ada di mejaku, di atas peta kampus yang warna-warni. Alhamdulillah.

Duh, ga sabar nunggu field trip hari Kamis. Oh come on...! I need to go outside campus, to see beautiful views of Seattle. Asyiiiik, besok bakal ke lokasi syuting Sleepless in Seattle bareng mba Atik. Sementara teman-temanku di San Fransisco sana masih berjuang untuk memperpanjang izin tinggalku di Amerika. Bantu aku ya Rabb, ku yakin waktuku akan bermanfaat untuk cintaku pada-Mu. Amin

Monday, July 23, 2007

Sleepless in Seattle

Wah jadi ga bisa tidur lagi nih, gara-gara mba Atik mau ngajakin ke tempat syutingnya SLEEPLESS IN SEATTLE besok. Huwaaaaaaa.... .exciting ! Belum lagi mikirin usaha Nia Peeples http://www.niapeeples.org/ dan Sam Georgehttp://www.beliefnet.com/nllp/Inspiration.aspx?date=12-27-2005 yang tetap pengen ngusahain visaku bisa diperpanjang. Ya Rabb, makasih banget udah ngasih aku teman-teman yang sangat baik. HP yang dikirim Nia dari SF sangat berarti buat ngontak teman-teman di USA.

Kalau perpanjangan visa gagal, Nia tetap akan jemput ke Seattle dan ngajakin ke SF, trus pulangnya San Fransisco - Jakarta aja langsung.

Trus ga sabar juga nungguin Tony Litwak http://www.cacds.org/Peer-Court/index.htm dan David Lupo yang mau datang berkunjung tanggal 28 Juli besok. Duh, ga bisa tidur nih jadinya. Gawat! Mana tugas kelompok banyak pula. Maksain tidur ah....

Hmm.. tapi kangen rumah dan teman-teman di Indonesia juga. Nah lo ? Gimana bisa tidur nih ?

Belum lagi miss someone who never miss me. Halaaaah makin gawat aja. AYO TIDUR PATRA, sebelum tambah ngaco !!

see you

(letter) Third day in Seattle

Dear Friends,


 

Saat ini pk. 4 pagi Waktu Seattle tapi mata ga bisa dibujuk buat tidur lagi. Tidur pk. 1 kebangun pk. 3 karena kedinginan (norak ya ?). Untung aja di kamar bisa on line, jadi nulis deh. Hari ketiga di Seattle ga banyak peruban. Pelatihan udah mulai "menghangat" walau puyeng juga karena harus berurusan sama hitung-hitungan lagi, seperti panjang gelombang dan kemungkinan waktu gelombang Tsunami menghantam pantai berdasarkan jarak pusat gelombang dan kedalaman laut. Halaaaah benar-benar kuliah lagi. Sementara lewat jam satu siang mata udah ga bisa diajak kompromi.

Tapi, Seattle is beautiful dan cenderung sepi.

Alhamdulillah hari ini mba Atik (atik4me.multiply.com) dan ngajak makan di restoran Thailand. First day merasakan kelezatan tiada tara hehehe...  Makasih mba ! Trus, diajak jalan ke Green Lake Park juga buat nyalurin hobi narsis difoto. Thanks a lot ya mba .... !

Ntar foto-fotonya banyak di mba Atik deh.

That's all, mau berjuang melanjutkan tidur nih.

see u soon

Saturday, July 21, 2007

(KOGAMI) : Kogami muncul di New York Times

Senangnya hari ini terima berita dari salah seorang partner kerja bahwa KOGAMI muncul di berita New York Times :

http://www.nytimes.com/2007/07/21/world/asia/21indonesia.html?ex=1185681600&en=81892cfdb62389ba&ei=5070&emc=eta1

Emang waktu itu Seth Mydans dan Tita sengaja datang ke Padang untuk mengetahui seberapa jauh potensi Tsunami dan usaha apa saja yang sudah dilakukan oleh masyarakat Padang untuk mempersiapkan diri (walau tak seorangpun ingin bencana datang). Trus, seminggu yang lalu Kemal (fotografer freelance untuk New York Times) juga datang ke Padang untuk meliput edukasi sekolah yang dilakukan oleh KOGAMI yang disponsori oleh USAID melalui Indian Ocean Tsunami Warning System (US-IOTWS) program.

Semoga makin banyak yang peduli.

 

(letter) Second day in University of Washington, Seattle

Senangnya tadi malam bisa tidur dengan nyenyak walaupun pk.03 dini hari waktu Seattle mata belum bisa terpejam. Hari ini, tubuh mulai menyesuaikan diri ama putaran waktu di Seattle.

Duh! Aku yang biasanya ga bermasalah dengan apapun jenis masakan, kali ini ngaku deh klo masakan mama is the best in the world. Masih bisa makan sih tapi ya... ga bisa bilang "SANGAT ENAK!". Sarapan sih biasa, roti ama keju, di dining room nya Mc Mahon Hall (asrama tempat aku nginap). Nah siang nih, rada bingung. Aku milih cheese manicotti (tuh namanya juga hampir lupa).. hmmm... habis sih tapi ga ada rasa hehehe... Akhirnya, aku milih makan kentang goreng. Asyik juga, kayaknya bisa kurus nih selama di Seattle.

Cerita makan udah. Cerita taking pictures nih. Semua sudut kampus rasanya pengen difoto tapi ternyata little problem mulai bermunculan, mulai dari colokan listriknya yang ga sama ama Indonesia yang berakibat pada : ga bisa ngecas (hp, laptop dan kamera), akhirnya baterai kamera dihemat-hemat sampe akhirnya setelah training bisa nemuin toko yang ngejual extention adaptor yang dibutuhin. Tau ga harganya ? 10 dollar !! Barang termahal yang pernah aku beli selama dua hari di Seattle kekekekekk....

Training hari pertama berjalan baik, ya agak formil gitu deh. Acaranya cuma sambutan dari Direktur program, wakil kongres, dilanjutkan perkenalan instruktur dan peserta. Everything run well.

Nih malam (8.00pm) hujan lagi deh. Aku lagi nankring di internet cafe Mc. Carthy Hall (free tentunya dan dikit student yang pake internet di sini, jadi lebih bebas). However, I really enjoy my days in Seattle, apalagi Nia peeples (search namanya di google deh) ngirimin aku cellular phone agar aku bisa bebas nelfon kemana aja. Duh terharu, segitunya teman-teman USA ku ngasih perhatian... dan makin sedih aja karena ga bisa ngunjungin mereka di San Fransisco hiks..hiks... Berharap suatu saat nanti aku bisa dikasih kesempatan lagi sama Allah. Amin

Friday, July 20, 2007

(letter) First Day in University of Washington, Seattle

Dear Friends,

Akhirnya setelah 16 jam perjalanan, tim Indonesia sampai juga di University of Washington, Seattle... disambut hujan yang lumayan deras. Byuuurrrr dingin ! Lucu juga awal nyari kamar di Mac Mahon Hall. Kaget ! sangkain bakal campur sama bapak-bapak. (Bapak-bapak ga kalah kagetnya), karena nomor kamar tertulis 708 - 718 yang ternyata nomor genap untuk perempuan dan kamar satunya dengan range yang sama untuk para lelaki. Syukurlah...

Sebenarnya rada sedih, soalnya visaku emang ga bisa diperpanjang, jadi abis training langsung pulang. Sekarang lagi ngebujuk mata, soalnya di Seattle pk. 13.45 yang artinya 04.45 subuh di Indonesia. Penyesuaian yang bikin lungleng. Makan siang di kafetaria kampus dan huhuhu ga banyak pilihan, jadi aja kangen masakan mama....  

Senangnya, matrix bisa dipake di Seattle ! Jadi, tetap aja bisa sms2an ama mother tercinta.

Sekarang pk. 11. 50 malam nih nulisnya. Tadi pk. 8 malam jalan-jalan keluar kampus (masih terang benderang lo......), ceritanya pengen nemuin makanan yang kali aja lebih banyak pilihan eh malah jadi bingung. Dari gambar menu di tiap restoran yang dikunjungi sih kayaknya menggiurkan tapi tetap aja bingung (apalagi mikirin halal ato engga nya. Duh !). Akhirnya makan PHO GA (noodle dari vietnam), karena dari daftar menu yang ditawarkan ga ada yang bertuliskan "pork", berarti "AMAN".

Udah dulu ya.... mau berjuang untuk tidur nih karena ritme tubuh masih ngikutin yang biasa dilakukan.

see you soon

 

My phone number : 206 -520-9103

Thursday, July 19, 2007

(letter) Ninggalin Changi

Dear Friends,

Pk. 5 subuh nih (pk. 4 Indonesia), lumayanlah bisa tidur nyenyak walo cuma empat jam. Mau berjuang ke terminal 1 Changi dulu pake Sky train soalnya aku dan teman-teman nginapnya di terminal 2.

pesawat pk. 6.30 nih

see you soon

- Patra

(letter) Manfaatin waktu

Dear Friends,

Sebenarnya tadi habis nulis udah kabur soalnya ga enak juga lama-lama karena banyak yang ngantri buat berkirim kabar juga. Tapi, klo udah beberapa kali pergantian orang trus kita datang lagi kayaknya lebih etis deh hehehe...

Kayaknya ga bakal nginap di hotel. Lumayan juga 89 dolar untuk 6 jam. Mending jalan-jalan aja, window shopping. Hhmm... tapi tempat tidur menggoda juga sepertinya.

Rada disappointed juga dikit, soalnya waktu itu dibilang ama staf kedutaan klo aku dikasih waktu extra sampai 30 hari setelah training, nyatanya di paspor hanya tertulis sampai tanggal 2 Agustus. Yah, udah terlanjur ngasih tahu teman-teman di San Fransisco pula klo aku mau datang ngunjungin mereka. Yang terbaiki menurut Allah aja deh.

Udah dulu ya, besok disambung lagi (hahaha.. kayak nulis surat jadul deh)

love

patra

(letter) In Changi Airport, Singapore

Dear Friends,

I am in Changi Airport, Singapore right now (July 19, 2007 at 9.50pm), using free internet while waiting for hotel reservation. We have to wait until 11 pm to make sure that we can have a room because the hotel is already full booked.

See you again with other stories. My flight to Narita will be at 5.30 pm Singapore time tomorrow.

Especially for Jamparings, Dponz, Ega and Pablo.... I miss you already !!!!

love from far : Patra

Wednesday, July 18, 2007

MP-ers in Seattle or San Fransisco, I will be happy to see you....... !

Dear Friends,

Finally, the organizing committe of Tsunami Preparedness Program in University of Washington (US-IOTWS/USAID) made great approach to US embassy. So, yesterday all participants from Indonesia got "emergency interview" for visa.

The visa will being issued tomorrow and I've got the extra; 30 days after the training. How Happy ! I will see my friends : Nia Peeples (Half past Dead, American Texas actress), Tony Litwak (Program director of Peer Court San Fransisco), David Lupo (Community council of San Fransisco), and Sam George (Nia's husband -Editor of Surf Magazine) in San Fransisco! Cant wait until tomorrow.........

I hope I can see mba Atiek (from Multiply) also.

So, please friend, if you live in seattle or San Fransisco...  I would like to see you. I will stay in University of Washington, Seattle from July 21 until August 3, then fly to San Fransisco.

Wish me luck !!!!  and Miss you all.................................. !

Please email me via : farahlagi@yahoo.com

Friday, July 13, 2007

Kangen

Baru seminggu aku ga bisa ngutak-atik MP dan berbagi cerita ama teman-teman tapi serasa udah lama banget.

Apakabar mba, mas dan semua sahabat MP ku ?

Seminggu kemaren aku ada pelatihan Manajemen Kedaruratan dan Pelatihan Kontinjensi untuk Kabupaten Ciamis - Jawa Barat dan ga menemukan warnet.

Sekarang lagi di Bintaro dan Minggu balik ke Padang.

Doakan ya, aku dan teman-teman yang akan berangkat ke Seattle agak "panik" sama jadwal yang belum pasti karena form 2019 yang "wajib" diisi belum datang padahal tiket pesawat udah ada untuk tanggal 19 sementara visa belum bisa diapply sebelum form itu sampai dari Bangkok.

Selanjutnya, tawakkal aja sama keputusan Allah.

 

Wednesday, July 4, 2007

Wanita, jangan lagi "mengorbankan" diri sendiri

Ini bukan pertama kalinya aku menerima curhatan dari kaumku yang merasa "teraniaya" setelah perhatian demi perhatian diberikan kepada sang "beloved" menjadi percuma karena si dia berlalu begitu saja tanpa pesan. Yang tersisa hanya tangis dan penyesalan kenapa memberikan segalanya kepada si dia. Tuduhan demi tuduhan disertai kemarahan dilontarkan tanpa ampun, mulai dari tuduhan pengkhianatan, merasa dimanfaatkan dan semacamnya.

Terus terang, aku berusaha untuk bisa menanggapi dengan rasa empati yang tinggi tapi di satu sisi hati ada pemberontakan, kenapa kaumku mau "mengorbankan" diri untuk laki-laki yang belum halal untuk diperhatikan sedemikian rupa? Atau, lebih afdhalnya begini "Kalau mengatasnamakan cinta, kenapa harus ada syarat dan segala sakit hati?". Ah, aku gagal untuk menterjemahkan kemarahan mereka karena buatku wanita seharusnya punya awareness untuk menjaga hati sendiri. Walaupun cinta datang tanpa diundang tapi dia bisa dipersilakan masuk dengan cara yang elegan ataupun kalaupun dia harus pergi, bukankah kita harus percaya bahwa TAKDIR ITU MILIK ALLAH.

Wahai Wanita, kita berharga hanya karena kita bisa MENJAGA kemuliaan diri. Insya Allah. Jangan lagi menangis karena laki-laki yang belum jelas statusnya. Serahkan CINTA hanya kepada orang yang layak menerima CINTA kita yaitu orang yang membuat kita makin mencintai SANG PEMILIK CINTA.

Thursday, June 28, 2007

Kehilangan Kata

Aku kehilangan kata

Aku kehilangan ide

Aku kehilangan asa

Entah mengapa

Ah.......... !

Friday, June 22, 2007

Am I walking on the right way?

"Something" has been bothering my mind nowadays. I walk like usual in my daily life but fail to ensure myself whether I am still walking on the right track. I dont know whether I should continue my step or stop it suddenly or change the direction? Oh God, I really cant find the answer. Could I say that I feel so tired and need some rest? Just for a while......... 

They don't understand how confuse I am, ignoring my feelings. Just asking "the key", why so difficult to give it, not to steal but to see "faith" inside.

         "Am I walking on the right way? Plz guide me before I get lost"

Thanks Papa


Pagi-pagi Papa udah asyik sama ikan tangkapan. Kebetulan di rumah ada kolam ikan, jadi klo lagi pengen makan ikan ya tinggal tangkap. Nah, udah tiga hari mama ke Jakarta nengokin nenek dan bakal 2 minggu lagi baru balik. Jadilah aku dan papa tim yang kompak untuk urusan dapur. Papa emang great deh!

 

Habis nangkap ikannya biasanya langsung dibersihin dan aku tinggal ngolah aja. Trus, papa klo dimintai tolong apapun ga pernah nolak. Pokoknya we are GREAT TEAM in the kitchen. Walo gitu, tetap aja kangen mama  yang biasanya jadi penguasa daerah dapur hingga protapnya pun harus ngikutin standar mama hehehe... Yah, terpaksa jadi co - chef deh aku, turun pangkat.

Thursday, June 21, 2007

Ga Ngerokok Ga Bisa Kerja

Hari ini sesak banget, banyak kepulan asap rokok di sekelilingku. Emang load kerjaan lagi banyak tapi apa hubungannya ama rokok coba ?

Katanya "Klo ga ngerokok, aku ga bisa kerja". Begitulah umumnya alasan yang diajukan para staf cowo di kantorku.

Lha, kenapa juga staf cewe tetap bisa menghasilkan karya terbaiknya tanpa ngerokok? Berarti alasan GA NGEROKOK GA BISA KERJA ga bisa dipakai donk?

Pusyiiiiiiiingggggg... sesak nafas neh huhuhu....

Ada lagi yang lebih kejam dan nyantai bilang "Perokok pasif lebih gede kena dampaknya lo, mending ngerokok aja sekalian".

Pasrah deh..

Tapi ga buat calon husband lo ya.... Harus ga ngerokok pokokna mah. Amin

Tuesday, June 19, 2007

Topiknya nikah lagi.. nikah lagi... Emang PENTING, gitu?

Satu lagi korban jatuh akibat keisengan dan kejailanku. Siapa suruh juga ngerecokin hidup orang lain yang dianya sendiri ga ikut ngasih kontribusi di dalamnya, kalaupun ada paling juga ga nyampe 1% dari seluruh total hidup yang telah aku jalani. Simpelnya aku pengen bilang klo ortuku yang ngelahirin dan ngebesarin aku aja ga pernah sampe segitu ributnya karena mereka sangat sadar usaha yang udah dilakukan oleh putri mereka tercinta ini, bahkan usaha mereka sendiri juga udah cukup banyak. Bagi mereka, untuk hal apapun, manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa semampunya, kemudian ketawakalan harus menjadi penyeimbang agar manusia tidak berhenti bersyukur dan agar tetap bisa bersabar dengan setiap episode hidup yang telah, sedang dan akan dilaluinya.

 

Nah, lagi-lagi pertanyaan seputar jodoh yang sampai sekarang aku ga ngerti kenapa harus jadi satu-satunya pertanyaan untuk para jomblo, padahal masih banyak pertanyaan bermutu lainnya yang harus diajukan. Aneh deh dan lebih aneh lagi, ketika aku dengan jail  bertanya ”Emang nikah penting gitu ? Kalau iya, apa alasan yang menjadikannya penting ?” eh mereka gagal menjawab secara mereka juga udah menikah. Lalu, klo ga ngerti arti pentingnya menikah, buat apa mereka menikah ya ? Kenapa aku sang jomblo malah jadi pusing mikirin mereka ? Hehehehe..

 

Kira-kira gini nih percakapannya :

 

”Emang nikah penting ?”

 

            ”Penting donk !”

 

”Kenapa penting ?”

 

            ”Agar hidup kita menjadi lebih tenang”

 

”Oh ya, gimana klo aku bilang saat ini aku merasa sangat tenang dalam menjalani kehidupan?”

 

            ”Agar kita termasuk ummat Rasulullah yang menjalankan sunnahnya”

 

”Apa?! Apa iya hanya dengan menikah, kemudian kita langsung diaku menjadi ummatnya, sementara kewajiban-kewajiban yang seharusnya kita jalankan sering terlupa ? Atau hanya karena kita belum dipertemukan dengan pasangan kita kemudian kita tidak dianggap sebagai ummat Rasulullah? Please deh, rasanya Rasulullah ga se-naif itu!”

 

di kesempatan lain, yang nanya gitu adalah suami yang sering ngebentak-bentak istrinya (istrinya curhat sama aku), jawaban aku gini :

 

”Rasulullah mungkin akan lebih marah sama orang yang berani menikah tapi tidak mau meneladani beliau dalam berumah tangga, makanya aku sabar aja nunggu orang yang tepat. Allah pasti ngasih kok.”

 

            ”Agar kita punya keturunan”

 

”Cuma sekedar punya keturunan? Kelinci juga banyak anaknya tanpa harus menikah.” (hahaha.. ngaco ya ? tapi enak aja nikah hanya untuk memproduksi anak).

 

            ”Agar kita ada yang nemanin”

 

”Maaf banget ya klo aku bilang aku ga pernah kesepian karena temanku banyak banget dan pada setia lagi. Selalu ada ketika aku butuh maupun engga.”

           

            ”Aku nyerah deh!” .. dia berlalu sambil geleng-geleng kepala.

 

Selanjutnya aku hanya punya pesan bagi siapa yang ga bisa jawab pertanyaan penting ini, tolong jangan dulu bertanya yang menyudutkan para jomblo karena yakin deh di sudut hati terdalam, semuanya ingin menikah dan sangat ingin !! Yang diperlukan adalah BUKAN PERTANYAAN tapi SOLUSI ! Kayak yang ga pernah aja ngalamin kesukaran dan kesedihan di saat masih dalam masa pencarian dulu ... hehehehe... sorry lo ya... !

 

Kami para jomblo tahu klo itu sebentuk perhatian tapi sangat annoying klo ga disertai ama solusi yang lebih jitu. Maka, jangan pernah bertanya lagi jika kamu sendiri belum tahu jawaban KENAPA NIKAH ITU PENTING. Ok ?

 

 

           

 

Sunday, June 17, 2007

Pengalaman English Test di US Embassy

Suasana pagi itu (15 Juni 2007) benar-benar heboh. Mulai dari nyeritain tragedi dompet mpe hal-hal lain yang ga bisa dibagi dengan siapapun kecuali kita bertiga bikin Evonk ketawa sampe ngeluarin air mata. Puyengku seketika hilang, Alhamdulillah. Aku jadi semangat untuk menjalani English Proficiency Test di US Embassy sebagai salah satu syarat dari USAID untuk kelengkapan dokumen peserta training di University of Washington pada Juli nanti

 

Berdasarkan peta petunjuk jalan hasil karya dua sobatku itu dengan mantap kulangkahkan kaki menuju US Embassy, mulai dari naek angkot, busway mpe taxi dilakoni semua. Duh, rada telat karena tadi busway sempat keluar jalur dulu ngasih tamu agung lewat (ga tau siapa). Benar aja HP ku berdering, ternyata mba Astri dari US IOTWS(US-Indian Ocean Tsunami Warning System). Dia bilang aku udah ditungguin oleh bu Henny (dari USAID yang akan ngetest) dari pukul 9. Wah, itu mah ga telat dikit tapi banyak. Cool…Cool.. easy.. easy… Supir taxi yang dengarin percakapan aku dengna Astri juga sampe ikut mikir gimana caranya agar aku bisa cepat sampai di Kedubes. Jadi aja dia milih nurunin aku di seberang jalan Kedubes biar ga muter lagi. Di argo tertera angka 17.500. Pas bayar, aku keluarin pecahan Rp.50.000 dan ternyata ga ada kembalian. Pecahan lain yang aku punya cuma Rp.12.500 yang berarti kurang Rp. 5.000 dari bayaran seharusnya. Subhanallah sang supir taxi malah bilang “Gapapa mba segitu aja, yang penting mba ga makin lama telatnya”. Pertolongan Allah emang sangat dekat. Moga supir taxi tersebut dilancarkan rezkinya.

 

Nyampe di gerbang, security coba nyari berkas appointment atas nama aku tapi ternyata ga ada. Aku coba nelfon bu Henny tapi ga berhasil, akhirnya mba Astri lagi yang nolongin dan dia bilang bu Henny segera turun. Perasaanku udah ga karuan karena aku jarang sekali telat kecuali emang alasan yang sangat darurat. Ketika aku bilang bu Henny akan segera turun, security dengan ramah membukakan pintu gerbang dan mempersilakan aku masuk dan diantar menuju resepsionis. Di pos ini aku diharuskan menitipkan semua peralatan elektronik yang aku bawa dan diberi nomor untuk kode penitipan barang. Bu Henny datang dan langsung menanyakan kepada resepsionis kenapa surat appointmentnya tidak diteruskan kepada security dan ternyata memang kelalaian dari si resepsionis. Ya sudahlah, yang penting aku dah bisa masuk.

 

Tahapan selanjutnya, aku harus meninggalkan KTP dan memasang kokarde sebagai tanda pengenal sebagai tamu. Nah ini dia ! Coba aja tadi malam Fadhly ga bela-belain nganter dompetku yang ketinggalan di mobilnya (http://evanov.multiply.com/photos/album/16), ga mungkin aku bisa menuju ke tahapan selanjutnya. Thanks ya Fad.

 

Bu Henny kemudian membawaku ke ruangan khusus : CEPA room (aku lupa lagi kepanjangannya apa), untuk menjalani test.

 

Ternyata English Proficiency Test lebih gampang dibanding TOEFL, yang dibutuhkan bukan structure atau grammar tapi Understanding English. 30 menit pertama listening kayak TOEFL dan 45 menit berikutnya tanpa kaset, berusaha membaca table dan memahami arti yang terkandung dalam sebuah kalimat. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah calon peserta training nantinya bisa memahami pelatihan yang diberikan. Kalau tidak bisa sama sekali, mungkin akan disediakan translator. Itupun klo dananya ada dan klo ga ada, mungkin calon peserta tersebut ga jadi diberangkatkan. Alhamdulillah, sejam kemudian mba Astri menelfon dan ngasih tahu klo aku lulus. Duh, hari itu terasa begitu indah dengan dikirimnya teman-teman dan orang-orang yang baik oleh Allah untuk memudahkan urusanku. Thanks Rabb.

 

Tuesday, June 12, 2007

Dosen yang Tak Hanya Sekedar Dosen (Testimoni to Dr. Chan Lai Keng)


 

Dr. Chan Lai Keng, itulah nama yang diajukan pembimbing S1 ku ketika aku minta tolong kepada beliau untuk mencarikan supervisor sehubungan dengan keinginan untuk melanjutkan pendidikan S2 di University Science of Malaysia. Dari dulu, aku sangat mengagumi kedisiplinan orang-orang keturunan Chinese dan tentu saja ada sebentuk kekhawatiran tidak bisa mengikuti kedisiplinan dan kegigihan sang calon supervisor tersebut. Di pertemuan pertama, aku langsung dapat PR untuk membuat perencanaan jadwal penelitian dan target penyelesaiannya, begitu lugas dan tanpa basa-basi. Namun senyum yang mengembang dalam setiap arahan itu yang membuat aku bersemangat untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

 


 

 

Dr. Chan begitu keibuan, hingga aku dan teman-teman memanggilnya dengan sebutan “mami”. Sangat layak untuk beliau karena beliau tidak hanya sekedar dosen. Di samping meja kerjanya ada white board yang tidak hanya berisi jadwal kegiatan harian beliau tapi tersusun dengan rapi tanggal ulang tahun para mahasiswa bimbingannya. Sehari sebelum ultah, mami udah sibuk ngelobi kami untuk bikin pesta kejutan bagi yang ultah. Kebayang ga? Mami itu sibuk banget lo, ada beberapa jabatan organisasi (NGO) yang dipegangnya selain kerjaan utama, ngajar. Kehangatan mami bisa mengurangi rindu pada keluarga.

 

Pernah sekali waktu, aku takut sekali untuk memenuhi janji diskusi dengan beliau karena data penelitian aku masih ga ada perubahan dari minggu sebelumnya. Aku sengaja serius kerja di salah satu ruangan laboratorium. Sama sekali tak disangka, tepat waktu yang dijanjikan, Dr. Chan menemui aku dan mengingatkan janji pada saat itu. Aku berusaha jujur. Beliau sama sekali ga marah, malah menghibur “Saya hanya ingin kita bertemu agar saya tahu apakah research kamu lancar atau ada hambatan, jadi kita bisa sama-sama mendiskusikannya.” Belum pernah aku merasa senyaman ini berhubungan dengan seorang guru. Dr. Chan penderita migrain yang sangat berat. Tak jarang, wajahnya jadi tak karuan menahan sakit, tapi jika kita membutuhkan .. wajah kesakitan tersebut dipaksakan untuk tersenyum. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata kebaikan beliau.

 

Tahniah Dr. Chan! Profesor bukan hanya sekedar gelar yang dipasangkan begitu saja tapi benar-benar dari hasil pengabdian panjang. Mohon maaf, aku tak bisa menghadiri pengukuhan hari ini tapi kebanggaanku padamu tak pernah luntur. Di saat aku telah siap, aku akan meneruskan kuliahku sebagaimana yang engkau harapkan. Terimakasih atas semua kesabaran dan senyum yang kau berikan selama perjuanganku di Malaysia. Engkau lebih dari hanya sekedar dosen. I love you, Dr.

Monday, June 11, 2007

IPDN Undercover

Sebenarnya aku ga terlalu peduli dengan terbitnya buku IPDN Undercover yang ditulis oleh salah satu dosen yang seharusnya juga banyak berbuat di saat dulu kasus ini belum merebak menjadi masalah yang luar biasa. Entahlah, aku tak mau untuk berkomentar lebih banyak karena aku juga tidak berada di sana. Aku pribadi hanya menyayangkan bukunya yang berjudul IPDN UNDERCOVER yang jelas ditiru dari JAKARTA UNDERCOVER sehingga langsung menggambarkan sebuah PENCITRAAN NEGATIF.

Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari beberapa temanku lulusan STPDN/IPDN bahwa DEMI ALLAH MEREKA BERSUMPAH TIDAK PERNAH MELAKUKAN PERBUATAN AMORAL SAMPAI PERZINAHAN seperti yang ditulis oleh sang dosen yang mereka cintai tersebut. Wallahu a'lam, aku juga tidak mengenal beliau.

Wallahu a'lam, aku hanya penyampai pesan dari hati-hati yang menangis... Biarlah kebenaran terungkap seiring dengan waktu. I am just an outsider. Sorry...

Terima cintaku ya Rabb

Ya Rabb,

Aku memang tak bisa sesabar pemuda Kahfi dalam menunggu titah-Mu

Aku tidak bisa setabah Siti Asiah istri Fir’aun yang rela menjalani siksa demi cintanya pada-Mu

tidak se-ikhlas Ismail ketika merelakan dirinya untuk disembelih

tidak se-tegar Ibrahim yang patuh atas firman-Mu

tidak se-arif Siti Hajar yang mengalah demi kebahagiaan Siti Sarah

tidak se-indah Rasulullah dalam setiap gerak perjuangan dan rasa syukur

 

Tapi Rabb,

Sungguh ku ingin mencintai-Mu dengan semampuku

semampuku ya Allah

 

Izinkan aku berkeluh kesah karena aku yakin dengan kebijaksanaan-Mu

Biarkan aku mengharap karena hanya Engkau yang tak pernah mengecewakan

Bolehkan aku menangis karena takut tak bisa temui Kau dalam keadaan terbaik

 

Maka,

Kuatkan aku dalam syukur dan sabarku ya Allah…

Aku milik-Mu !

 

 

Thursday, June 7, 2007

Jadi ingat ketika sepupuku diculik...

Pagi ini menyimak kisah di Trans TV tentang anak bernama Soni dari ibu yang bernama Dalini selamat dari kasus penculikan, aku jadi ingat dulu ketika Farhan sepupuku diculik.

Waktu itu Farhan baru berumur 5 tahun. Om dan tanteku terpaksa harus meninggalkan Farhan dengan pembantu selama jam kerja. Kepada pembantu, tanteku selalu berpesan agar jangan pernah menerima seorangpun tamu kecuali tante atau om berada di rumah.

Hari itu, tante dan om berangkat kantor seperti biasa. Tiba-tiba sekitar pk.11 dikejutkan oleh telfon dari pembantu yang mengabari Farhan pergi dengan seseorang. Buru-buru tante pulang dan dari pembantu diketahui bahwa tadi mereka (pembantu berjumlah 3 orang) membuka pintu seperti dihipnotis, bahkan sempat meminjamkan payung segala ketika orang yang mengaku-aku teman tante tersebut akan membawa Farhan. Mereka menuruti saja semua kemauannya.

Alhasil, tanteku panik! Semua saudara ditelfonin termasuk mamaku yang berada di Padang. Semua saudara di Jakarta meninggalkan pekerjaan. Kenalan mulai dari polisi, TNI, orang pintar atau siapa saja yang bisa bantu menemukan Farhan dikerahkan.

Wallaahu a'lam, salah satu "orang pintar" mengatakan bahwa sebelum pk. 6 sore Farhan akan sampai di rumah.

Ternyata benar! Sebelum pk.6 Farhan diantar ke rumah oleh polisi. Kata Polisi tersebut, Farhan ditinggalkan di arena permainan sebuah mall. Farhan kebingungan dan mulai menangis. Kepada Satpam, Farhan bercerita bahwa dia kehilangan tantenya yang baik hati (Walah, anak-anak emang polos.. Farhan diperlakukan dengan baik.. jadi dia tidak tahu kalau dia diculik). Oleh Satpam, Farhan diantar ke kantor polisi.

Takjubnya Polisi, Farhan hafal dimana rumahnya! Bahkan ketika diantar pakai motor pulang, Farhan bisa menunjukkan jalan yang harus ditempuh.

Alhamdulillah Farhan kembali dengan selamat. Ternyata si penculik.. entah gimana caranya, kata si "orang pintar" telah dibuat bingung dan lupa sama anak yang sedang diculiknya. Entahlah, aku yang berada di Padang hanya bisa bersyukur sepupuku bisa kembali dengan selamat.

Pelajaran yang bisa dipetik dari dua kejadian di atas :

  1. Ibu Darlini menanamkan kedisiplinan kepada Soni agar tidak mau diajak oleh orang tak dikenal, jadi ketika seorang wanita (lagi-lagi wanita!) yang mengaku teman ibunya mengajak pulang dia berontak, hingga orang-orang di sekitar kejadian ikut menolong Soni.
  2. Farhan selalu diajarkan untuk menghafal alamat rumah, nama mama dan papanya hingga informasi ini sangat bermanfaat buat aparat untuk mengantarkannya pulang

Semoga kita tidak pernah mengalaminya....

 

Tuesday, June 5, 2007

Moga Sisa Usia Mama Berkah (HAPPY BIRTHDAY, Mom)

6 Juni, 63 tahun yang lalu Allah telah menghadirkan sosok wanita istimewa yang aku panggil MAMA.

Kupandangi wajah mama. Gurat ketuaan itu semakin jelas terlihat dan entah berapa kerutan yang aku goreskan karena alfa dan khilafku. Maafkan aku Mama.

 

 

Mama,

Kucoba mengurai hari-hari yang tlah kulewati bersamamu

Entah bagaimana ku harus haturkan terimakasih

atas belaian lembutmu

atas rasa khawatirmu ketika sakit dan gelisahku

atas doa-doamu sepanjang waktu, yang mampu pendarkan suara malaikat di qiyamulailmu

atas maafmu yang tak pernah sungguh-sungguh aku mohon setelah lukai hatimu

atas waktu-waktu pentingmu yang tersita karena cerobohku

atas air matamu yang bergulir karena angkuhku

atas disiplinmu yang tlah buatku tangguh

atas kepercayaanmu yang tumbuhkan rasa percaya diriku

atas cinta utuhmu yang bimbingku tuk selalu bersyukur kepada Ar-Rahman

Ya Rabb, dari hati terdalam penghambaan aku memohon agar mamaku termasuk salah seorang hamba yang Kau rindu untuk menempati sisi terindah syurga-Mu. Amin.

HAPPY BIRTHDAY, MOM

MOGA SISA USIA MAMA BERKAH

 

*Terimakasih kepada semua teman-teman MP yang telah mendoakan mamaku