Thursday, April 19, 2012

Bukan Tak Terganti

Setiap kali ada yang menanyakan tentang ketenanganku dalam kesendirian, lisan ini melontarkan kalimat, "Belum nemu yang sebaik dia." Duh! Padahal sama sekali ga pernah diset otak ini buat memerintahkan mulut bicara begitu.

Dalam apapun bentuk hubungan, orang pasti membutuhkan rasa nyaman. Persahabatan, persaudaraan, pertemanan... apalagi hubungan yang akan berlanjut pada pernikahan. Hahaha kebanyakan mikir dan pertimbangan nih gw.

Nah, ga salah juga donk klo hati gw bilang kalau rasa nyaman yang dia hadirkan begitu menyatu dengan detak kehidupan. Bukan tak bersyukur juga, kalau banyak yang ngasih perhatian dan gw balas dalam bentuk perhatian yang tulus tanpa "embel-embel" masa depan. Cukup segitu saja.... dan gw sangat bersyukur.

Buat yang satu itu ? Hmm... gw butuh kenyamanan yang setara dengan yang pernah dan masih dia berikan. Ahaaaaay... jatuh hati pada pribadinya tak berkesudahan.

Tapi bukan berarti dia tak terganti lho..........  dan emang dia ga akan pernah terganti karena pribadi tiap orang berbeda. Ini hanya tentang pilihan hati dan ketentuan takdir.

Santai sajalah.... 

Sunday, April 15, 2012

Welcome to My Family, Abang

Senangnya ....
Sabtu kemaren (14 April 2012) abang angkatku resmi diterima menjadi bagian dari anggota keluarga Parkit 7. Entah abang yang keberapa tapi setidaknya tidak semua abang punya kesempatan untuk diterima dengan baik di keluargaku.

Papa dan mama mempunyai intuisi khas untuk menerima atau tidak menerima seseorang menjadi "bagian" dari anggota keluarga dan abang yang satu ini lolos sensor. Papa keliatan bahagia sekali dapat lawan ngobrol yang nyambung. Tapi kayaknya si abang harus bersabar karena papa hobi sekali mengulang-ulang kalimat sampai puas ha ha..

Sementara mama, seperti biasa .. lebih banyak curhat tentang penyakit beliau dan betapa bahagianya sekarang sudah bisa melepaskan tongkat yang menopang tubuhnya selama lima bulan ini.

Uul juga sangat welcome, biasanya frekuensinya sulit disamakan dengan teman-teman baruku. Ada aja kritikannya... yang temanku ga balas salamlah ... yang becandanya keterlaluanlah tapi abang sepertinya lolos fit and proper test he he he

So, welcome to my family, bang....!

with love
adek

Friday, April 6, 2012

Rindu Kamu

Ah, lama sekali tak merasakan sensasi rasa ini
Rasa yang melukis lengkung di bibirku ketika mengingatmu
Rasa yang tak biasa
Memabukkan hingga ku tak ingin tersadar
karena tak sanggup kehilangan kamu

Aku rindu
tapi tak mampu ku bahasakan
Aku rindu
tapi hati ini malu tuk ungkapkan

Cukup bahagiaku ketika mengetahui kamu baik-baik saja
Biarlah ku tahan rindu ini
karena begitulah cara aku menyayangimu

Mungkinkah kau tahu?
Rindu!

Wednesday, April 4, 2012

Selamat Jalan, Afrizal

Tak ada yang abadi...
Begitulah adanya dunia ini
Walaupun begitu, wajar kan kalau rasa kehilangan memenuhi ruangan batin ini ketika salah seorang teman berpulang ke rahmatullah, apalagi dengan "jalan" yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Afrizal Cotto, begitu dia ingin dipanggil. Seorang petinju asal Sumbar. Di awal perkenalan, aku sama sekali tak mengenalinya sebagai petinju karena kami dipertemukan oleh sebuah program Pengurangan Risiko Bencana. Afrizal diutus oleh instansi tempatnya bernaung- PDAM hingga menjadi anggota kelompok kerja (Pokja) Penyusunan Sistem Peringatan Dini Multi Ancaman, kerjasama KOGAMI dengan UNDP-SCDRR.

Dalam meeting pertama, dia tak banyak bicara tapi di meeting-meeting selanjutnya, dia selalu menyempatkan diri untuk bercerita. Betapa dia sangat concern dengan data-data yang dibutuhkan oleh tim dan tantangannya untuk meminta data tersebut kepada pimpinan karena dia hanyalah seorang staf.

Terakhir, di saat organisasiku (KOGAMI) menyelenggarakan Jambore Siaga Bencana Sekolah (JAMSIBES) Februari lalu, Afrizal hadir. Dia sempat membetulkan kran tanki air PDAM yang lepas. Kemudian bercerita kalau dia akan menikah di pertengahan April. Afrizal juga mengatakan kalau dia sudah cape bertarung. Dia ingin menjalani kehidupan normal bersama isterinya nanti.

Ah aku tak tahu kalau tanggal 30 September, dia bertarung dan dengan jalan inilah takdirnya berpulang ke rahmatullaah. Aku dapat kabar kepergiannya justru dari status FB seorang teman yang merupakan awak media. Afrizal menghembuskan nafas terakhir di RS. UKI Jakarta setelah berjuang selama 4 hari.

Selamat jalan Afrizal. Kebaikanmu akan selalu ku kenang

Hari ini aku merasa kehilangan ..

*Berita tentang meninggalnya Afrizal

Monday, April 2, 2012

Untuk Seorang Sahabat : "Kamu Istimewa!"

Hari ini dia menelepon, seperti biasa. Setidaknya dalam sebulan dia tak pernah absen menanyakan kabar. Setiap kali pula, aku bisa tertawa lepas. Setelah 10 menit ngobrol ngalur ngidul, kami saling berucap salam. Tak ada yang istimewa tapi kenapa perasaan dan pikiranku seperti kompak untuk menanyakan sesuatu, "Tidakkah kamu sadar kalau dia adalah sahabat sejati buatmu? Dia selalu ada di saat kamu harapkan atau tidak, di saat kamu butuhkan ataupun di saat kamu tak ingat sama sekali." Hmm... bisikan hati itu menyadarkanku bahwa dia adalah sahabat istimewaku! Walaupun kami tidak mendeklarasikan persahabatan itu. Benar-benar tak pernah! Semua mengalir begitu saja.

Tanpa aku perintahkan, memoriku memutar ulang kebersamaanku dengannya. Pernah satu ketika, aku marah besar karena dia mengambil sebuah keputusan yang salah (menurutku) dalam hidupnya. Aku tidak bisa menerima kejujurannya, padahal katanya waktu itu .. akulah orang satu-satunya yang dia percaya untuk mendengarkan masalahnya. Dengan alasan itu juga, aku tidak bisa terima ketika dia menafikan saran-saranku. Untuk apa meminta saran, kalau kemudian keputusannya akan tetap sama ? Huh! Sempat aku tak mau mengangkat teleponnya dan tidak membalas smsnya. Bukan aku tidak mau tapi aku hanya ingin dia tahu kalau aku sangat marah (padahal ga ada untungnya sama sekali ha ha ha... tapi mau gimana lagi, kolokanku kambuh).

Betapa hebat dan sabarnya dia. Dia tetap berupaya menelepon atau berkirim sms, tak peduli apakah aku angkat atau tidak,  aku balas atau tidak.

"Aku tahu kamu sangat marah dengan keputusanku. Aku tahu itu salah, kamu berhak marah karena kamu sahabatku. Marahlah ... karena aku tahu marahmu karena peduli. Maafkan kesalahanku."

Sms serupa itu selalu dikirimkan sampai akhirnya aku luluh. Dulu, buatku hal ini tidak terlalu istimewa karena memang semua terkesan biasa saja. Bukankah wajar seorang sahabat marahan trus baikan ?

Tapi, setelah melewati berbagai kisah persahabatan...  hatiku mulai berkata, "Dia sahabat sejatimu! Di saat sahabat-sahabat lain mengurangi intensitas komunikasi karena jarak yang memisahkan, dia tetap menghubungimu." Begitulah... pagi ini aku merenung sangat dalam. Dia memang istimewa, sangat istimewa!

Tak ada lagi kisah hidup yang bisa aku sembunyikan karena aku sangat yakin dia bisa menyimpannya dengan rapi. Tak ada lagi upaya untuk menyembunyikan identitas diri karena aku yakin dia menerima aku apa adanya. Tak ada lagi kemarahan yang tak bisa diekspresikan karena dia tahu itu hanya untuk sesaat. Tak ada lagi kecurigaan karena masing-masing jujur dengan perasaan dan perjalanan hidup yang tak selamanya indah.

Maafkan aku sobat, baru pagi ini aku menyadari ... bahwa kau telah menjadi sahabat sejati buatku sejak lama...

Ah, jadi ingat kalau kau lah satu-satunya yang berani meneleponku tak berbatas waktu! Dan aku harus rela bangun dari tidur lelap pada dinihari hanya untuk mendengarkan celotehmu walaupun di esok pagi aku lupa semuanya ha ha ha... 

Makasih sobat

Atas kesabaranmu selama ini

atas ketidakpedulianku ...

atas marahku .. ngambekku...

dan segala kekonyolanku ...

kamu memang istimewa!

hari ini KOGAMI pindah ke rumah baru, semoga kebersamaan ini tetap kokoh di antara ujian dan rintangan ... aamiin

Sunday, April 1, 2012

Persahabatan Pria dan Wanita

Suatu kali aku ditanya seorang teman, "Menurutmu mungkin ga sih ada persahabatan yang benar-benar tulus antara seorang pria dan seorang wanita?"

Aku nanya lagi, "Maksudmu?"

Si teman menjelaskan, "Maksudku... apa mungkin persahabatan itu benar-benar murni tanpa ada yang akan jatuh hati salah satunya? Kalau ga si wanitanya, ya si prianya."

Waktu itu, aku menjawab "Sangat mungkin!" Karena pada waktu itu aku punya setidaknya tiga orang sahabat cowo yang ga pake perasaan aneh-aneh. Kita saling cerita, saling telepon, kadang pergi bareng .. makan, ke toko buku, nemanin dia nyalurin hobinya yang kadang buatku membosankan, pokoknya bebas sebebas-bebasnya dah... ! Eits, jangan mikir yang aneh-aneh ya pembaca he he he...
Persahabatanku dengan mereka waktu itu ga pernah bikin hati ragu, gitu.. Semua ngalir apa adanya.

Sampai suatu saat, seorang sahabat cowoku menyatakan perasaan sukanya kepadaku. Gubrak! Kejadian deh... seperti yang disangsikan oleh temanku yang bertanya tadi. Hmm.. mesti gimana sekarang ? Di satu sisi, aku ga mau persahabatanku terganggu.. di sisi yang lain, aku harus ngasih ketegasan klo aku cuma ingin bersahabat saja, tidak lebih. Duh, ternyata emang repot kalau sahabat kita jadi jatuh hati ...

Alhamdulillaah... aku bisa mengatasinya dengan baik. Persahabatan kami kembali bisa dipulihkan walau butuh waktu. Kebersamaan ternyata bisa merubah perasaan seseorang. Ah, ternyata memang tidak mudah membina persahabatan dengan lawan jenis. Kita harus kuat-kuat mengelola hati. Apalagi jika sahabat itu sudah mempunyai isteri, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menjaga perasaan isterinya walaupun itu sebenarnya bukan kewajiban kita tapi kewajiban si sahabat kita yang notabene adalah seorang suami.

Dalam perjalanan persahabatanku dengan laki-laki ... (dari kecil udah tomboy sih.. jadi lebih suka temanan ama cowo), tak jarang aku dicemburui oleh isteri-isteri para sahabatku (ciaaaaaah para sahabat.... lebih dari 5, udah boleh donk bilang para sahabat he he). Risiko seorang jomblo kali ya .. ?

Ah, kembali pada niat .. Jika kita emang ingin bersahabat dan benar-benar menyayangi sahabat kita, maka kita harus membuatnya lebih mengutamakan keluarga dan orang yang mencintainya dibandingkan kita. Jika isteri/suami sahabat kita cemburu, maka maklumilah ... karena mana ada seorang isteri/suami ingin suami/isterinya lebih memperhatikan orang lain yang hanya berjudul "sahabat". Dan suatu saat, kita harus mampu mengorbankan persahabatan jika persahabatan tersebut telah sampai pada tahap mengancam keutuhan rumah tangga sahabat kita.

Begitulah ... bijak menyikapi persahabatan, antara Pria dan Wanita :)

Salam Persahabatan!