Wednesday, February 13, 2008

Polygami Sakinah

Ini bukan mau ikut-ikutan cerita tentang polygami atau berteori tentang polygami. Aku selalu berharap kepada Allah agar dijauhkan dari ujian hati yang satu ini. Bukan berarti juga aku anti polygami tapi aku sadar kalau aku belum bisa mencapai tingkat keimanan seperti isteri-isteri Rasulullah. Bahkan, Siti Aisyahpun tak bisa menyembunyikan kecemburuannya kepada Bunda Khadijah yang tak pernah ditemuinya.
Namun ternyata Polygami sakinah itu memang ada, benar-benar nyata! Tentu saja terlepas dari kecemburuan-kecemburuan atau konflik yang hanya mereka saja yang tahu (manusiawi sih...).
Ceritanya, aku dan tiga sobatku : Evonk, Ceceu dan Umaya berkunjung ke rumah Mas KR dua minggu yang lalu, tepatnya ke rumah Mas KR dengan istri keduanya Mba NN. Itu kali pertama kami berkunjung setelah kira-kira tiga tahun yang lalu mas KR menikah lagi.
Berselang  15 menit setelah kedatangan kami, mba T sang istri pertama menyusul dengan enam orang anak. Hebring! Tak terlihat wajah kesal atau jenis ketaknyamanan lainnya.
Oh ya, mba NN tengah hamil anak kedua setelah sebelumnya melahirkan anak pertama hampir berbarengan dengan mba T yang melahirkan anak keenam. Bahkan dari cerita mas KR, mereka bergantian menjaga! Ketika Mba NN harus dioperasi caesar, mba T dengan sabar nungguin mba NN dan belum cukup satu bulan jaraknya, giliran mba NN yang nungguin mba T yang juga harus dioperasi caesar. Cerita mas KR pun diamini oleh mba NN dan Mba T ditingkahi dengan canda-canda yang hangat.
Mas KR terlihat sangat arif di antara kedua istri dan anak-anaknya. Panggilan “Cinta” tiap sebentar mengalir dari wajahnya yang tirus namun tegas. Kharisma kepemimpinannya telah menggiring kedua istrinya untuk ikhlas menjalani takdir yang telah diperuntukkan Allah bagi mereka. Ah.... aku rasa aku takkan pernah sanggup ya Rabb...
Lalu, mereka sudah disibukkan oleh anak-anak yang berseliweran. Terlihat betapa begitu bahagia dan tulusnya mereka mengasuh putra-putri yang berjumlah total tujuh orang itu tanpa sedikitpun terlihat pilih kasih. Anak-anak itupun patuh kepada dua orang Ibu mereka dengan kadar yang sama. Ah, aku hanya bisa menikmati pemandangan itu dengan kalimat tahmid, ku rasa teman-temanku juga begitu.
Beranjak dari rumah mas KR, di dalam taxi tak henti-henti kata Subhanallaah meluncur dari bibir kami berempat. Ternyata ada ya Polygami sakinah ? Tak disadari, kami berebutan memberi pujian untuk mas KR dan keluarga besarnya. Benar-benar calon penghuni syurga! Mereka mampu menyingkirkan keegoisan atas rasa ingin memiliki yang sesungguhnya tak pernah ada di dunia ini.
Lagi-lagi...  aku berharap ujian itu tak menghampiri hidupku walau aku telah melihat contoh Polygami sakinah. Ampuni aku ya Rabbi...  aku benar-benar belum sanggup seperti mereka...
Catatan :
Anda salah besar kalau membayangkan mba NN lebih cantik dan lebih muda dibanding mba T. Yang artinya mas KR menikah tidak karena “kecantikan” atau “kemudaan” mba NN. Biarlah hanya mereka yang tahu alasan dan tujuannya.

15 comments:

evida kartini said...

Iya, selama mereka bisa menjalankan itu dengan kebahagiaan kan gak jadi masalah......
poligami ini sebenarnya isu sensitif buat perempuan, karenanya hanya perempuan2 tertentu saja yang memiliki kebesaran jiwa dan hati yang bisa menjalankan poligami ini karena sungguh ini sangat tidak mudah

tapi, mudah2an saya tidak dipoligami, hehehe.............

patra rina said...

Iya, memang tidak mudah
maka imbalannya pun SANGAT INDAH...
hhmmm... aku juga berdoa untuk tidak dipolygami :)). Amin

AKP Yudi Randa said...

aku pengen poligami kak..:D

dina sudjana said...

cuman bisa salut sesalut salutnya...

satriyo boediwardoyo said...

punten, abang nimbrung sedikit ya ... :
alhamdulillah, contoh soal mas KR, mba T dan mba NN nyaris memang luput dari ingar bingar media massa yang beradagium 'bad news is good news' ... sehingga tidak heran jika yang sakinah dan tidak sedikit ini dianggap sesuatu yang sulit dipercaya ... allaahu a'alam.
salam kenal -- jika berkenan De -- buat mas KR sekeluarga, semoga keluarga beliau selalu Sa-Ma-Ra ... amin

Togie Lonelie said...

Setahu daku sih..
Lewat poligami atau tidak
Seorang istri "hampir pasti" pernah merasa cemburu

patra rina said...

Boleh Yud, asalkan adil :)

patra rina said...

iya, salut banget teh

patra rina said...

kayaknya abang kenal deh
coba aja tanya Evo

patra rina said...

benar Gie
apalagi yang dipolygami :))

Togie Lonelie said...

Iya.., makanya, mending cemburunya gara-gara dipoligami saja
Toh sama-sama cemburu..
Kan..? Kan..? Kan..?

*PEACE

satriyo boediwardoyo said...

Ok ... insyaallah abang coba usaha untuk tanya Evo ... tapi gak bisa langsung diteruskan ya salam abang?

Btw, kemarin tumben gak kasih tahu kalo landing di Nestle? Maaf ya abang pas ada tamu, padahal dah pengen tanya aksi-mu dkk menanggapi gempa terakhir di seumeleu ...

patra rina said...

ya, gpp bang
abang kelihatannya lagi sibuk :p

eva novita said...

sepanjang kunjungan itu, pandanganku hanya tertuju sama mereka aja. ternganga ngeliat keasyikan mereka berumah tangga, dgn hiruk pikuk kelucuan tingkah laku anak2nya. Apalagi sama si kecil Zain dan -aduh lupa satu lagi namanya- yg menjadi bumbu kebahagian mereka sekeluarga.
Subhanallah....
tapi sama kaya uni n semua wanita umumnya, semoga ga dipolygami... hihihihi...

patra rina said...

Ogah ya Vonk
tapi itu emang nyata .. real