Pagi ini menyimak kisah di Trans TV tentang anak bernama Soni dari ibu yang bernama Dalini selamat dari kasus penculikan, aku jadi ingat dulu ketika Farhan sepupuku diculik.
Waktu itu Farhan baru berumur 5 tahun. Om dan tanteku terpaksa harus meninggalkan Farhan dengan pembantu selama jam kerja. Kepada pembantu, tanteku selalu berpesan agar jangan pernah menerima seorangpun tamu kecuali tante atau om berada di rumah.
Hari itu, tante dan om berangkat kantor seperti biasa. Tiba-tiba sekitar pk.11 dikejutkan oleh telfon dari pembantu yang mengabari Farhan pergi dengan seseorang. Buru-buru tante pulang dan dari pembantu diketahui bahwa tadi mereka (pembantu berjumlah 3 orang) membuka pintu seperti dihipnotis, bahkan sempat meminjamkan payung segala ketika orang yang mengaku-aku teman tante tersebut akan membawa Farhan. Mereka menuruti saja semua kemauannya.
Alhasil, tanteku panik! Semua saudara ditelfonin termasuk mamaku yang berada di Padang. Semua saudara di Jakarta meninggalkan pekerjaan. Kenalan mulai dari polisi, TNI, orang pintar atau siapa saja yang bisa bantu menemukan Farhan dikerahkan.
Wallaahu a'lam, salah satu "orang pintar" mengatakan bahwa sebelum pk. 6 sore Farhan akan sampai di rumah.
Ternyata benar! Sebelum pk.6 Farhan diantar ke rumah oleh polisi. Kata Polisi tersebut, Farhan ditinggalkan di arena permainan sebuah mall. Farhan kebingungan dan mulai menangis. Kepada Satpam, Farhan bercerita bahwa dia kehilangan tantenya yang baik hati (Walah, anak-anak emang polos.. Farhan diperlakukan dengan baik.. jadi dia tidak tahu kalau dia diculik). Oleh Satpam, Farhan diantar ke kantor polisi.
Takjubnya Polisi, Farhan hafal dimana rumahnya! Bahkan ketika diantar pakai motor pulang, Farhan bisa menunjukkan jalan yang harus ditempuh.
Alhamdulillah Farhan kembali dengan selamat. Ternyata si penculik.. entah gimana caranya, kata si "orang pintar" telah dibuat bingung dan lupa sama anak yang sedang diculiknya. Entahlah, aku yang berada di Padang hanya bisa bersyukur sepupuku bisa kembali dengan selamat.
Pelajaran yang bisa dipetik dari dua kejadian di atas :
- Ibu Darlini menanamkan kedisiplinan kepada Soni agar tidak mau diajak oleh orang tak dikenal, jadi ketika seorang wanita (lagi-lagi wanita!) yang mengaku teman ibunya mengajak pulang dia berontak, hingga orang-orang di sekitar kejadian ikut menolong Soni.
- Farhan selalu diajarkan untuk menghafal alamat rumah, nama mama dan papanya hingga informasi ini sangat bermanfaat buat aparat untuk mengantarkannya pulang
Semoga kita tidak pernah mengalaminya....
20 comments:
Innalillahii... Alhamdulillah.. udah kembali lagi ya..
Ngeri bgt tuh..
Alhamdulillah Vonk
tapi waktu itu benar2 stress...
haduh uni, merinding mambaconyo...
moga2 kisah ini jadi peringatan buat kita semua
duh serem ya...
tapi apa motifnya udah diculik lalu ditinggal ya ?
bagus buat Farhan seh gak jadi diculik tapi heran kok dari sisi penculiknya aneh juga ya ?
mudah2an kita semua dijauhkan dari hal2 yang buruk. amien.
Iya nich serem banget ceritanya, kudu mesti hati - hati terhadap anak - anak and maksih saranya tuh Patra entar ku terapkan buat anakku. Thank's yach.
wah serem juga yah . tapi alkhmadulillah farhan telah kembali
alhamdulilah Farhan-nya ga diapa2in... amiin.... moga kita ga ngalaminn yg sprti itu...moga ga terulang lagi... amiin...
iya
waktu itu emang pada stress semuanya
tapi alhamdulillah farhan kembali
Mba Ester
penculik itu teman tante di kantor yang iri sama kenaikan jabatan tante
tapi tante ga mau memperkarakannya. Tante malah ngajak dia ngomong dari hati ke hati...
Dengki emang bisa bikin orang jadi jahat
Ditinggal? karena dia "dikerjai" sama "orang pintar". Antara percaya dan engga sih mba
Iya, serem
Soalnya pembantu tiga, kena hipnotis tiga-tiganya...
Iya, serem
Soalnya pembantu tiga, kena hipnotis tiga-tiganya...
Iya, serem
Soalnya pembantu tiga, kena hipnotis tiga-tiganya...
Alhamdulillah
penculiknya emang cuma mau nakut-nakutin tante kok mba
Teman sendiri bisa bikin ulah gitu gara2 dengki..
Moga kita termasuk yang selalu berlindung kepada Allah
Alhamdulillah
farhan malah asyik bercerita dia ditraktir makan enak dan dibeliin robot2an ama penculiknya
Dia ga ngerti klo dia udah ngalamin penculikan
Apa farhan sudah pernah bertemu dgn teman tante sebelumnya, alias 'sudah kenal'?
memang seram .. untung farhan cepat selamat alhamdulillah...
jadi musti super kudu hati2 nih....
Belum mba, belum pernah sama sekali karena Farhan ga pernah diajak ke kantor mamanya tapi ke kantor papanya agak sering. Makanya ketika diantar Polisi, dia bisa bercerita tentang apa saja yang dikehatuinya di ruas jalan yang dilalui....
Iya, serem.. alhamdulillah Farhan ga trauma karena dia diperlakukan dengan baik
iya, mba Sisca.. mungkin pelajaran penting tentang alamat rumah dan menyelipkan no telfon di tas anak juga bisa jadi media proteksi dan tentu saja berlindung pada Allah
yup, hipnotis itu memang ada dan berbahaya.. selain hati-hati ada saran mungkin perlu pasang wajah 'jangan main-main ama gue', maksudnya biar penjahat 'keder' kali...
alhamdulillah Farhan selamet ya
Post a Comment