Wednesday, December 13, 2006

Refreshing

Minggu 10 Desember 2006 menjadi momen yang sangat indah bagi staff dan relawan KOGAMI setelah sekian lama dipisahkan oleh aktivitas yang padat. Konsolidasi tim menjadi sebuah mimpi yang sering tertunda, lagi-lagi karena sulit sekali untuk mencari waktu yang bisa dimanfaatkan bersama-sama. Sebagai organisasi kemanusiaan, KOGAMI tidak pernah mengenal kata “libur” dan kata “lembur”. Jangankan disuruh libur, disuruh untuk pulang kantor sesuai jadwal yang disepakatipun susahnya minta ampun. Subhanallah, sebagai pimpinan aku menghaturkan penghargaan yang tinggi kepada semua teman-teman yang telah menyedekahkan waktu dan tenaganya untuk menebar kebaikan pada sesama.


 


Alhamdulillah setelah berikhtiar sekuat tenaga untuk menyediakan waktu agar kebersamaan tak luntur, maka semuanya sepakat untuk memanfaatkan momen pada hari Minggu dengan komitmen bahwa refreshing akan menghadirkan semangat baru dalam berjuang. Dipilihlah objek wisata “Sarasah Gadut” yang tak populer agar kekompakan di sepanjang perjalanan bisa dipertahankan.


 


Pagi itu, suasana kantor riuh rendah seperti biasanya, masing-masing siap dengan perbekalan. Hanya satu orang yang mengenali Medan yang ceritanya sudah lebih dari cukup untuk memunculkan rasa penasaran. Bismillah, perlahan-lahan kendaraan meninggalkan posko tercinta, tak lupa handy talkie untuk sarana komunikasi (protap keluar posko). Memasuki jalan kampung, suasananya makin menantang. Ini baru petualangan! Kendaraan diparkir di sebuah kedai dan perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki melintasi hutan dan ladang penduduk. Wajah ceria dan canda-canda tak bisa dihentikan walau kadang kondisi medan menuntut tingkat kewaspadaan yang tinggi. Terpeleset juga merupakan salah satu seni berjalan di alam.


 


Subhanallah... Sarasah (air terjun) itu begitu indah hingga tak sempat sepatah keluh kesah terlontar, yang keluar hanya pujian akan indahnya ciptaan Allah Yang Maha Kaya. Bulir-buliran air itu datang dari tempat yang sangat tinggi, gemericiknya di saat bertemu batu karang menjadi nada-nada nan indah merasuk ke relung hati.


 


Untuk sementara, semua mata tertuju pada pesona Sarasah hingga akhirnya tak ada yang mampu menahan godaan sapaan halus butir-butir airnya yang menerpa wajah. Tanpa dikomando secara bergantian kami mensucikan diri untuk menghadap-Nya di waktu Dzuhur nan indah. Shalat di atas bebatuan dikelilingi hutan nan rindang dan bunyi hempasan air membuat suasana  munajat menjadi lebih khusyu’. Begitu sempurnanya semua yang Engkau ciptakan ya Rabb…


 


Setelah makan siang cuaca perlahan berubah menjadi mendung karena memang saat ini musim hujan. Dengan keceriaan yang tak berkurang, komandan lapangan memimpin tim petualang untuk turun sesigap mungkin. Jika hujan turun jalan akan menjadi licin, maka keluar dari hutan sebelum rintik hujan turun menjadi pilihan satu-satunya. Berlarian di jalan setapak menuruni bukit menjadikan perjalanan terasa lebih cepat. Alhamdulillaah… semua turun dalam keadaan selamat!


 


Perjalanan dilanjutkan dengan tujuan silaturahmi ke rumah seorang tim ahli KOGAMI. Wajah-wajah yang tadinya ceria mendadak menjadi lucu dalam ekspresi. Masing-masing mengarahkan pandangan pada sandal gunung yang dipenuhi tanah, baju lapangan yang tak sama sekali tak cocok dengan suasana  ketika itu. Ternyata, kami diundang ke acara aqiqah! Keramahan tuan rumah mencairkan suasanan, silaturahmi tetap berlangsung dalam suasana penuh keakraban.


 


Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Mercu Suar di bukit lampu, hujan deras tak menghentikan langkah karena kebersamaan hari ini harus maksimal dengan tekad Senin tak ada yang boleh mengeluh sakit (namanya juga refreshing, jadi harus fresh, red). Tak ada momen yang luput diabadikan yang mudah-mudahan menjadi pengingat ketika tekanan pekerjaan mulai melonggarkan ikatan persaudaraan.


 


Di saat hujan tak lagi bisa diantisipasi, tim memutuskan untuk kembali ke posko tercinta. Alhamdulillah hari ini berlalu dengan sangat indah. Insya Allah jadwal ke alam akan dijadikan agenda rutin bulanan untuk konsolidasi organisasi. Alam begitu indah untuk ditakuti. Perubahannya adalah bagian dari keindahan, maka jangan artikan bencana sebagai kehendak alam. Bencana terjadi akibat  ketidakmampuan manusia untuk beradaptasi dengan alam.


 


Terimakasih ya Rabb, satukan hati kami dalam cinta kepada-Mu.


 


Kogamers : Nina, Rini, Desi, Sil, Memeng, Rika, Riri, Dewi, Indah, Patra, Moan, Wicak, Dedi, Sudi, Andi, Dante, Dodi, Hendra, Rahmad.

4 comments:

ayi irma1 said...

foto lengkapnya dimuat ya... :)

Diana Rochayani said...

kebayang deh.. suasana syahdunya....
berasa di video klip kali yaaa... hihihi!

eChaa -eChanted said...

Uniii...kayaknya blog uni banyak acara jalan2nya nih...asyik2 lagi tempatnya...pengeeen

d'Amyja Songyanan said...

shalat di tengah alam....ugh....always amazing deh........